Panglima Laot Tolak Masuk Bunker BBM Lewat Pelabuhan Kuala Bubon

0
6

Aceh Barat.Redaksi.co
Panglima Laot Kabupaten serta puluhan nelayan bersama masyarakat, serta panglima Laot Lhok Bubon melakukan aksi penolakan terhadap aktivitas bunker minyak BBM di pelabuhan Fery Bubon aksi ini dilakukan menyusul adanya aktivitas bongkar muat BBM yang diduga kuat secara ilegal

Aksi penolakan masyarakat nelayan dan di dukung penuh oleh panglima Laot Lhok Bubon serta Panglima Laot Kabupaten ini di dasari oleh kekuatiran mereka terhadap kegiatan bongkar muat yang menurut mereka bisa menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan nelayan, ekosistem laut dan ekonomi,apalagi Pertamina Meulaboh telah menegaskan bahwa bongkar muat BBM tersebut bukan berasal dari Pertamina dan mereka para peserta aksi menduga kuat adanya jaringan distribusi BBM ilegal di pelabuhan Fery tersebut.

Hal ini di ungkapkan oleh Panglima Laot Kabupaten Aceh Barat, Amiruddin kepada Redaksi.co Jumat 21/11/2025.

Menurut Amiruddin,pihaknya dan masyarakat meminta pihak terkait untuk segera mengambil tindakan tegas kepada yang melakukan aktivitas dugaan ilegal BBM ini karena menurut ia jika ini dibiarkan,maka pihaknya bersama masyarakat akan melakukan aksi besar besaran.

” Karena itu kami dari panglima Laot bersama masyarakat nelayan hari ini memasang spanduk sebagai bentuk penolakan bongkar muat BBM yang diduga ilegal,kami menyaksikan langsung 3 unit mobil tangki selesai membongkar dan keluar dari pelabuhan,jika penolakan ini tidak di tindak lanjuti,kami siap melakukan aksi besar untuk menggugah publik dan ingin untuk menyelamatkan ekosistem laut ” Ujar panglima Laot Kabupaten ini dengan nada serius.

Tuntutan masyarakat nelayan dan panglima Laot ini kata dia adalah terkait dengan aktivitas bongkar muat minyak yang kuat dugaan adalah ilegal.

“Kami bersama dengan masyarakat nelayan meminta penutupan bunker minyak secara permanen,mendesak ada tindakan tegas dari Aparat penegak hukum (APH) dan Pemkab Aceh Barat tentang bunker,juga perlindungan hukum bagi nelayan tradisional serta solusi ekonomi bagi masyarakat pesisir, Ungkapnya.

Lebih lanjut Amiruddin mengatakan aktivitas bunker BBM di pelabuhan Fery Bubon adalah ancaman nyata terhadap keselamatan nelayan dan ekosistem laut sebab kata Amir, dengan begitu konflik sosial bisa dihindari ,makanya pihak terkait harus respon dengan persoalan tersebut.

” Pemda dan APH segera lakukan investigasi terhadap jalur distribusi BBM dari Sumatra Utara ke pelabuhan Bubon,segel bunker minyak, stop aktivitas bongkar muat sampai ada kejelasan dengan legalitasnya,dan kami minta agar ada koordinasi lintas sektoral lintas instalasi untuk dilakukan tindakan cepat,dan terakhir kami berharap ada dialog terbuka dengan masyarakat nelayan dan panglima Laot semata mata untuk menghindari potensi aksi besar-besaran” Pungkasnya ****