Kamis, Juni 19, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Musikal Keluarga Cemara 2025: Sebuah Perayaan Hangat Tentang Arti Pulang dan Kebersamaan

redaksi.co, Jakarta, 18 Juni 2025 – Tak sekadar pertunjukan seni, Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 menjadi ruang penuh kehangatan yang mengajak penonton merayakan makna sejati dari sebuah keluarga. Dipersembahkan oleh Visinema Studios dan Indonesia Kaya bekerja sama dengan Ciputra Artpreneur, pementasan ini akan berlangsung selama hampir sebulan penuh, mulai 20 Juni hingga 13 Juli 2025.

Menghidupkan kembali kisah legendaris karya Arswendo Atmowiloto, pertunjukan ini digarap oleh sineas dan seniman terdepan Indonesia. Disutradarai oleh Pasha Prakasa dengan skenario yang ditulis oleh Yemima Krisantina dan Widya Arifianti, musikal ini dikemas dengan sentuhan musik dan lirik karya Ifa Fachir dan Simhala Avadana, menciptakan pengalaman teater yang menyentuh dan berkelas.

“Lewat musikal ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk kembali pulang bukan hanya secara fisik, tapi juga secara emosional. Keluarga bukan hanya soal darah, tapi soal siapa yang hadir saat kita membutuhkan. Di panggung ini, kami ingin setiap penonton merasakan arti pulang,” ujar produser Cristian Imanuell.

Pada malam gala yang digelar di Ciputra Artpreneur, para penonton termasuk figur publik dan keluarga mereka tak kuasa menyembunyikan haru dan bahagia. Beberapa adegan menyentuh membuat air mata mengalir, namun tak sedikit pula momen riang yang mengundang tawa dan nyanyian bersama. Nuansa kekeluargaan yang kental menjadikan malam itu tak hanya sekadar menonton, melainkan merasakan.

Billy Gamaliel, selaku Program Manager Indonesia Kaya, menambahkan bahwa musikal ini menjadi langkah konkret dalam mendorong ekosistem seni pertunjukan di Indonesia.

“Kami berharap, 30 pementasan ini menjadi pintu bagi banyak keluarga untuk menjadikan teater sebagai bagian dari aktivitas bersama. Ini adalah cara kita mendukung seni yang hidup dan berkembang di negeri sendiri.”

Musikal Keluarga Cemara tahun ini hadir lebih segar. Selain tata artistik panggung yang semakin megah, narasi yang diangkat pun semakin relevan dengan isu sosial kekinian—seperti semangat gotong royong, solidaritas antar warga, dan pentingnya kehadiran di tengah hiruk-pikuk kehidupan.

“Cerita ini memang diciptakan puluhan tahun lalu, tapi nilainya tetap hidup. Kami mencoba menghadirkan pengalaman baru yang tetap setia pada roh cerita Abah, Emak, Euis, dan Ara—keluarga sederhana yang mengajarkan bahwa harta paling berharga adalah keluarga,” ujar sutradara Pasha Prakasa.

Musiknya pun mengalami banyak penyempurnaan. Simhala Avadana, yang turut berperan sebagai Abah dan juga menjadi komposer serta penulis lirik, mengatakan bahwa musik tahun ini dirancang lebih detail dan kaya emosi.

“Kami ingin penonton merasa seperti mendengar kisah ini untuk pertama kalinya. Musiknya bukan hanya pengiring, tapi bagian dari cerita yang menggugah.”

Andrea Miranda yang kembali dipercaya memerankan sosok Emak mengungkapkan, “Rasanya seperti pulang ke rumah. Walaupun formasi keluarga tahun ini berbeda, rasa hangatnya tetap sama. Ada tantangan, tapi juga ada keindahan dalam membentuk kembali dinamika keluarga di atas panggung.”

Deretan pemain yang tampil termasuk Taufan Purbo, Simhala Avadana, Andrea Miranda, Galabby, hingga nama-nama muda seperti Amira Karin, Aisyah Fadhila, Fazka Bahanan, dan Quinn Salman, menghadirkan dinamika baru dalam peran keluarga yang terus berganti dalam setiap penampilan.

Popular Articles

Berita Terkait