Renungan, dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh pada hari Senin, 09 Desember 2024.
Setiap orang berhak untuk hidup sejahtera, dan menikmati “pemberian” dari sang Ibu Pertiwi. Namun, semua harapan itu sepertinya sulit untuk terwujud di Indonesia yang penuh dengan orang² tamak dan jauh dari kata kemanusiaan yang adil dan beradab.
Karena kita semua tahu, tindakan korupsi merupakan perbuatan yang melanggar hukum, suatu cerminan sikap yang merampas hak yang seharusnya dimiliki oleh orang lain serta suatu sikap ketidakadilan antara koruptor dan rakyat dengan menikmati yang bukan miliknya. Serta dapat merusak suatu bangsa secara masif.
Selain menyesengsarakan masyarakat, tindakan korupsi juga sangat merusak para generasi muda Indonesia yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang handal, visioner, berintegritas dan bermoral.
Sangat miris memang, dengan adanya “tindak kejahatan yang luar biasa” ini, dapat mengurangi kepercayaan publik serta citra negatif terhadap pemerintah dan lembaga² lainnya.
Tindakan korupsi tentu saja dilakukan atas dasar ketidakpuasan terhadap harta duniawi dan ketamakan yang dibentuk dengan sembunyi-sembunyi demi memuaskan keinginan nafsu duniawi para koruptor.
Fenomena yang tidak sehat ini mencerminkan wajah para koruptor dengan mentalitas yang rendah, tidak berprikemanusiaan karena sangat merugikan, berdampak negatif yang mengakibatkan kemiskinan.
Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh pada hari Senin, 09 Desember 2024, saya mengajak seluruh Rakyat Indonesia untuk tetap berjuang menyuarakan anti dan tolak korupsi.
Sebagai warga Indonesia yang taat hukum dan cinta Ibu Pertiwi, mari kita support pemerintahan saat ini untuk membasmi korupsi sampai ke akar-akarnya, dan jangan lupa juga untuk mendesak DPR RI agar segera mensahkan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana menjadi UU.
Dan siap-siap juga dengan gesture of rejection dari orang-orang yang tidak menginginkan Indonesia Maju, mereka tidak ingin Rakyat Indonesia Sejahtera, Adil dan Makmur. Tersenyumlah wahai Ibu Pertiwi, segenap rakyatmu akan membela.
