Satpress.com(Muba) — Semangat kebersamaan dan kepedulian masyarakat Musi Banyuasin (Muba) kembali mencuat. Ratusan warga dari berbagai kalangan menggelar aksi penggalangan tanda tangan sebagai bentuk permohonan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan amnesty dan abolisi kepada tokoh pembangunan Sumatera Selatan, H. Alex Noerdin.
Gerakan ini dinilai bukan sekadar aksi simpatik, tetapi juga bagian dari pendidikan moral dan politik bagi masyarakat dalam menghargai jasa tokoh yang telah berkontribusi nyata terhadap pembangunan daerah.
Tokoh masyarakat Muba, Yusnin, S.Sos, saat diwawancarai awak media menjelaskan bahwa aksi ini muncul dari kesadaran kolektif masyarakat.
“Kami tidak menutup mata terhadap proses hukum yang berjalan, tapi kami juga ingin agar keadilan dipandang secara utuh. H. Alex Noerdin adalah tokoh besar yang melahirkan banyak program kerakyatan, mulai dari sekolah gratis, berobat gratis, hingga pembangunan infrastruktur yang kini dirasakan manfaatnya,” ujar Yusnin.
Masyarakat yang hadir tampak antusias membubuhkan tanda tangan di spanduk dan lembar petisi yang dipasang di beberapa titik strategis di kota Sekayu. Sejumlah ruas jalan utama juga dihiasi banner bertuliskan dukungan dan permintaan amnesty serta abolisi bagi H. Alex Noerdin, yang dinilai sebagai pelopor pembangunan berkeadilan di Sumsel dan Muba.
Sebagai informasi, H. Alex Noerdin pernah menjabat dua periode sebagai Bupati Muba dan dua periode sebagai Gubernur Sumatera Selatan. Di masa kepemimpinannya, berbagai program inovatif lahir — termasuk program sekolah gratis dan berobat gratis yang menjadi pionir nasional.Banyak Event besar digelar di Musi Banyuasin khususnya PON Ke-XI yang banyak membawa dampak signifikan dalam pembangunan Musi Banyuasin. Atas dedikasi tersebut, beliau juga dianugerahi Bintang Mahaputra Putra oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Camat Sekayu, Edi Heriyanto,SH.,M.Si turut memberikan apresiasi atas langkah masyarakat yang dinilai tertib dan memiliki nilai edukatif tinggi.
“Gerakan ini menunjukkan bahwa masyarakat Muba semakin dewasa dalam menyampaikan aspirasi. Tidak dengan emosi, tapi dengan cara-cara konstitusional dan beradab. Ini bentuk kecintaan masyarakat terhadap tokoh yang telah berjasa besar bagi daerahnya,” ungkap Edi.
Ia menambahkan, bahwa gerakan seperti ini sebaiknya menjadi momentum refleksi bersama agar pembangunan daerah terus dilanjutkan dengan semangat persatuan, tanpa melupakan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.
Melalui aksi damai ini, masyarakat Muba berharap agar Presiden Prabowo Subianto dapat mempertimbangkan permohonan amnesty dan abolisi bagi H. Alex Noerdin sebagai tindakan visioner untuk rekonsiliasi pembangunan nasional, serta penghargaan terhadap tokoh yang telah berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah.
Aksi penggalangan tanda tangan ini menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat dapat menyampaikan aspirasi secara damai dan beradab, tanpa mengabaikan nilai-nilai hukum dan demokrasi. Menghargai jasa tokoh pembangunan bukan berarti meniadakan hukum, tetapi mencari keseimbangan antara keadilan, kemanusiaan, dan pengabdian bagi bangsa.(rilish)