Melalui akun resmi Instagram-nya, BPRS Bhakti Sumekar mengingatkan masyarakat untuk tidak gegabah membuka tautan mencurigakan dan selalu memastikan akses dilakukan hanya melalui kanal resmi milik bank.
“Jangan terkecoh! Penipu bisa menyamar jadi siapa saja. Tetap waspada. Keamanan akun BBS Mobile ada di tangan Anda. Jangan beri peluang penipu untuk mengambil alih akun Anda,” tulis BPRS Bhakti Sumekar.
Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar Hairul Fajar menegaskan, peningkatan kesadaran digital menjadi benteng pertama dalam mencegah kejahatan siber. Edukasi tentang keamanan data pribadi kini dianggap sama pentingnya dengan layanan keuangan itu sendiri.
“Banyak kasus penipuan bermula dari kelengahan pengguna yang tanpa sadar mengklik tautan jebakan. Karena itu, kehati-hatian dan kebiasaan memeriksa kembali sumber pesan menjadi langkah sederhana namun efektif untuk menghindari jebakan siber,”kata Fajar, Senin(13/10/25).
“BBS Mobile dirancang dengan sistem keamanan berlapis. Namun, kami juga mengingatkan agar nasabah tidak sembarangan memberikan data pribadi, seperti PIN, kode OTP, serta Password kepada pihak manapun,untuk mencegah serangan Pharming,” imbuhnya.
Menurut Fajar,pihaknya akan terus berupaya mengedukasi masyarakat agar lebih paham terhadap ancaman dunia maya.
“Kami akan terus kampanyekan ancaman penipuan siber ini,dan sebagai bentuk protect terhadap nasabah,kami sudah siapkan layanan pengaduan di 0877 6760 0700 yang selalu on-time,” tukasnya.
Pharming adalah serangan siber di mana lalu lintas website dimanipulasi untuk mengalihkan pengguna dari situs web asli ke situs palsu yang dibuat oleh penyerang, tanpa sepengetahuan mereka. sehingga pengguna secara tidak sadar diarahkan ke situs palsu yang sangat mirip dengan situs aslinya (misalnya, situs bank atau e-commerce).
Pharming dapat menyebabkan pencurian identitas dan kerugian finansial yang signifikan.(hrs).