Fakfak. Redaksi. Co-Puluhan mahasiswa dari berbagai Organisasi Kiprah Pemuda (OKP) Kabupaten Fakfak turun ke jalan dan mendatangi gedung DPRK Kabupaten Fakfak, Pada Kamis 4/9/2025 menyampaikan sejumlah isu strategis yang kian ramai diperbincangkan di masyarakat.
Aksi tersebut diikuti oleh GMNI, HMI, IMM, KAMMI, PMII yang tergabung dalam cipayung kabupaten Fakfak. Dengan menduduki depan kantor DPRK, mereka menegaskan bahwa demo kali ini adalah “aksi Damai Tanpa Anarkis”.
Adapun orasi mereka dimulai dari isu nasional hingga ke daerah yang menurut mereka terkesan di abaikan.
1.Pengesahan rancangan UU perampasan Aset.
2. Pembatalan kenaikan tunjangan DPR.
3. Reformasi Polri Secara secara menyeluruh.
4. Kenaikan gaji guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa ( Bukan Beban Negara).
5. Mengawal kasus penyalahgunaan dana ADIK sampai tuntas.
6. Utamakan korban kebakaran pasar rakyat Tambaruni dalam pembagian lapak.
7. Mengawal program pemerintah berkaitan dengan pendidikan gratis yang dinilai belum terealisasi secara merata.
8. Mengawal program pemerintah berkaitan dengan program kesehatan gratis.
9. Mebentuk satuan tugas (satgas) yang melibatkan OKP Cipayung kabupaten Fakfak dalam mengawal setiap kebijakan pembangunan pemerintah Daerah.
10. Libatkan OKP Cipayung plus dalam sidang paripurna.
Setelah berorasi di depan halaman gedung, masa di perintahkan untuk masuk ke dalam ruangan rapat untuk menyerahkan tuntutan. Dua pimpinan DPRD Fakfak, Sitti Rahma Hegemur (Waket I), Abdul Rahman (Waket II) menerima poin tuntutan.
” Semua tuntutan ini kami menerima dan akan segera melakukan rapat internal untuk membahas serta menyiapkan tanggapan sehingga nantinya dalam waktu dekat kami kembali mengundang para pimpinan OKP/OKPI untuk bertemu dalam rangka menyampaikan jawaban tuntutan ini. Ucap Sitti Rahma Hegemur.
Aksi yang berlangsung selama dua jam lebih ini didasari atas panggilan hati nurani sembari berharap semua aspirasi tidak sebatas dapat di Terima oleh DPRK namun ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.