Rabu, Juli 2, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Layanan Ambulans Jenazah Gratis Dibekukan, Mobil Mangkrak di Kantor PMI Jember 

Jember, redaksi.co – Pelayanan kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jember kini disorot. Sejak dikomandoi oleh Ketua Baru, M. Thamrin, berbagai layanan andalan PMI Jember satu per satu dihentikan. Salah satunya adalah layanan ambulans jenazah gratis yang selama ini sangat membantu masyarakat, terutama kalangan kurang mampu.

Pantauan di lapangan menunjukkan satu unit mobil ambulans jenazah kini dibiarkan mangkrak di halaman Kantor PMI Jember. Tidak ada aktivitas pelayanan yang tampak. Kondisi ini jauh berbeda dibanding masa kepengurusan sebelumnya yang menyediakan dua ambulans jenazah gratis dan respons cepat terhadap permintaan masyarakat.

“Banyak masyarakat yang mengadu pada saya. Dulu pelayanan ambulans jenazah gratis ini sangat membantu, apalagi saat pandemi COVID-19. Tapi sekarang tiba-tiba hilang begitu saja tanpa penjelasan,” ujar Aep Ganda Permana, pengamat kebijakan publik yang dikenal aktif memantau layanan sosial di Jember.

Menurut Aep, layanan ambulans jenazah ini dulu bisa diakses siapa pun cukup dengan menghubungi PMI. Terutama untuk pengantaran dari rumah sakit ke rumah duka—yang jika menggunakan ambulans rumah sakit, biasanya dikenakan biaya.

“Kalau dari rumah ke makam, biasanya bisa diantar warga. Tapi dari rumah sakit ke rumah duka itu yang berat bagi masyarakat, terutama yang ekonominya lemah,” tambahnya.

Kritik juga mengarah pada dibubarkannya Klinik Kesehatan PMI di Jubung yang sebelumnya menjadi salah satu pos penting pelayanan darurat. Dulu, ambulans PMI selalu siaga di pos tersebut, terutama untuk respons cepat terhadap kecelakaan di sekitar kawasan Terminal Tawang Alun—wilayah yang dikenal rawan insiden lalu lintas.

“Saya dapat laporan, ada kecelakaan dekat terminal, tapi tidak ada ambulans PMI yang bisa dikerahkan. Padahal biasanya selalu standby di Klinik PMI Jubung,” kata Aep.

Kini, masyarakat hanya bisa mengenang masa-masa ketika PMI Jember hadir langsung di tengah kebutuhan darurat mereka. Sementara di bawah kepemimpinan yang baru, sejumlah pelayanan vital justru dimatikan. Tak hanya menimbulkan tanda tanya, hal ini juga dinilai mencederai semangat kemanusiaan yang menjadi dasar utama keberadaan PMI (Sofyan)

Popular Articles

Berita Terkait