JEMBER, redaksi.co – Kesehatan jiwa menjadi fokus utama dalam seminar yang diselenggarakan oleh Korps Sukarela (KSR) Unit Universitas Jember (UNEJ) hari ini, 4 Oktober 2025. Mengambil tema “Healing Through Art: Seni sebagai Media Regulasi Emosi,” acara ini sukses menarik perhatian peserta di Aula Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UNEJ.
Seminar dalam rangka peringatan HUT KSR PMI Unit UNEJ ke- 32 ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidangnya: Nuraini Kusumaningtyas, S.Psi., M.Psi., Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Jember, dan Achmad Supandi, seorang seniman lukis ternama dari Jember. Keduanya berkolaborasi mengupas tuntas potensi seni dalam menjaga dan memulihkan kesehatan mental.
Achmad Supandi, yang dikenal dengan karya-karya lukisnya, menyampaikan pandangan filosofisnya mengenai hubungan antara seni dan ketenangan jiwa. “Seni itu ibadah, tetapi di dalam seni itu tidak selalu indah,” tuturnya.
Achmad Supandi, mengingatkan bahwa proses kreatif tak selalu mulus. Ia menekankan pentingnya penerimaan dalam hidup sebagai kunci kesehatan jiwa. “Yang penting ekspetasinya jangan di atas, nikmati alur kehidupan sehingga jiwanya akan sehat. Kayak air mengalir,” tambahnya. Pesan ini mendorong peserta untuk menjalani hidup dengan lebih santai dan realistis.
Sementara itu, dari perspektif ilmiah, Nuraini Kusumaningtyas memperkuat argumen tentang peran seni. Menurutnya, seni dapat difungsikan sebagai terapi kesehatan jiwa.
Nuraini menjelaskan bahwa seni, baik itu melukis, menulis, musik, atau bentuk seni lainnya, memberikan saluran aman bagi individu untuk mengekspresikan dan meregulasi emosi yang sulit diungkapkan melalui kata-kata.
Kegiatan kreatif dapat membantu seseorang mengelola stres, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan self-awareness (kesadaran diri), yang merupakan fondasi penting bagi pemulihan dan pemeliharaan kesehatan mental.
Secara keseluruhan, seminar “Healing Through Art” yang diinisiasi KSR Unit UNEJ ini berhasil memberikan wawasan baru kepada peserta tentang bagaimana seni bukan hanya tentang keindahan visual atau estetika, tetapi juga merupakan alat praktis dan mendalam untuk mencapai ketenangan dan keseimbangan emosi (*)