Kamis, Januari 30, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

PENGUMUMAN

spot_img

Top 5 This Week

Related Posts

Ketua STIHPADA Tampil di Forum Internasional PBB, Bahas Keamanan Data dan Etika Kecerdasan Buatan

Redaksi.co | Jenewa, Swiss, – Dimana untuk ke sekian kalinya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA) Palembang yang pembelajarannya konsen kepada pendidikan hukum kembali mengembangkan sayapnya ke taraf Internasional bahkan mancanegara.

Di mana PTS STIHPADA Palembang ini menjadi undangan sekaligus menjadi pembicara di salah satu kegiatan bergengsi yang ada disana, yakni di Jenewa, Swiss dalam acara “Global Dialogue on Digital Ethics and Human Rights” satu-satunya perguruan tinggi yang ada di Indonesia menjadi tamu kehormatan disana.

Dimana Ketua STIHPADA Palembang Assoc Prof Dr H Firman Freaddy Busroh, S.H., M.Hum., CTL., CMN, kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional, bagaimana tidak di dalam forum bergengsi yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan ada pun kegiatannya sendiri yakni bertajuk “Global Dialogue on Digital Ethics and Human Rights”, demikian diutarakan Ketua STIHPADA Palembang ini di hadapan para delegasi dari berbagai negara yang hadir didalam acara atau kegiatan tersebut.

Dikatakan Ketua STIHPADA Palembang Assoc Prof Dr H Firman Freaddy Busroh, S.H., M.Hum., CTL., CMN, dimana dirinya tampil sebagai keynote speaker dan panelis, sekaligus menerima penghargaan yang bergengsi tersebut, dan acara ini sendiri berlangsung di Markas Besar PBB untuk Eropa, United Nations Office at Geneva (UNOG), Jenewa, Swiss, pada tanggal 27-28 Januari 2025 kemarin.

Turut hadir didalam acara bergengsi ini yakni Chief Al Officer, Simonkriss.ai Simon Kriss, Chief Operating Officer, Gaia-X Roland Fadrany, CEO and Co-Founder, Fable and Mane Akash Mehta, CSO, Bionuclex Research Raashika Adam, Solution Architect InnoBoost SA Mirza Cutuk., dan juga para peserta lainnya dari berbagai negara.

“Pada sesi pembukaan pada kegiatan ini, dirinya menyampaikan pidato berjudul “Data Security and Value Sharing in the Digital Era”, di dalam pidatonya, dia menyoroti pentingnya perlindungan data pribadi di era digital yang semakin kompleks,” ujarnya.

Kemudian, di mana Ketua STIHPADA Palembang ini juga menegaskan bahwa manfaat dari perkembangan teknologi harus dibagikan secara adil, khususnya kepada negara-negara berkembang yang sering kali hanya menjadi pengguna teknologi tanpa mendapatkan manfaat ekonomi yang setara.

Keamanan data bukan hanya isu teknologi, tetapi juga isu keadilan sosial. Kita harus memastikan bahwa setiap individu dan negara dapat menikmati manfaat teknologi tanpa melupakan perlindungan terhadap privasi dan hak-hak digital mereka. Selain itu, Ketua STIHPADA Palembang ini juga turut berperan sebagai panelis dalam diskusi bertema “Ethics in Artificial Intelligence: Safeguarding Human Rights in the Digital Era”.

“Diskusi ini mengupas tantangan dan peluang yang ditawarkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di berbagai sektor, serta bagaimana memastikan pengembangannya tetap berlandaskan prinsip etika dan menghormati hak asasi manusia (HAM),” ungkapnya.

Dilanjutkannya, di dalam diskusi tersebut, beliau menekankan perlunya regulasi internasional untuk memastikan AI tidak digunakan secara sewenang-wenang atau mengancam keadilan sosial. “AI harus menjadi alat untuk memperbaiki kehidupan manusia, bukan alat untuk memperburuk kesenjangan sosial atau melanggar hak asasi manusia.

Puncak acara ditandai dengan penghargaan yang diterima oleh Ketua STIHPADA sebagai Senior Fellow of the AI in Developing Countries Forum. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi beliau dalam memperjuangkan kebijakan etis dan inklusif terkait pengembangan AI, khususnya di negara-negara berkembang.

“Didalam kesempatan tersebut juga, Ketua STIHPADA Palembang ini juga didampingi oleh Wakil Ketua II STIHPADA Palembang, Assoc Prof Dr Hj Fatria Khairo, STP., S.H., M.H, yang turut menghadiri dan berkontribusi dalam diskusi-diskusi strategis terkait peran pendidikan tinggi dalam mencetak generasi pemimpin di era digital,” katanya.

Masih dilanjutkannya, dalam forum ini juga dihadiri oleh para delegasi dari lebih dari 70 negara ini menjadi ajang strategis untuk membahas isu-isu global terkait teknologi, hukum, dan HAM.

Kehadiran Ketua dan Wakil Ketua STIHPADA Palembang dalam forum ini mencerminkan kapasitas STIHPADA sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya unggul di tingkat nasional, tetapi juga aktif dalam memberikan solusi atas tantangan global di era digital.

“Kontribusi STIHPADA Palembang dalam forum internasional ini memperkuat posisinya sebagai pelopor dalam kajian hukum digital dan etika teknologi, serta mempertegas komitmennya dalam mendorong pembangunan global yang berkeadilan dan beretika,” ucapnya.

Popular Articles