Redaksi.co, Jakarta | Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kutai Timur, Uce Prasetyo, menegaskan pentingnya regenerasi dan kepemimpinan yang kuat dalam tubuh partai menghadapi Pemilu mendatang. Hal itu ia sampaikan saat ditemui di sela-sela pelaksanaan Muktamar X PPP yang digelar di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Sabtu (27/9).
Uce menilai dinamika dalam muktamar kali ini merupakan bagian wajar dari proses demokrasi, termasuk munculnya perdebatan soal pimpinan sidang hingga mekanisme pertanggungjawaban pengurus. Menurutnya, yang terpenting adalah menjaga kondusivitas forum demi kepentingan bersama.
“Kalau ada gejolak, itu biasa dalam muktamar. Yang penting kita tetap on the track sesuai aturan dan tujuan partai untuk rakyat,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kondisi elektoral PPP di Kutai Timur yang sebelumnya memiliki sembilan kursi, namun kini menurun menjadi empat kursi. Realitas tersebut, kata Uce, harus menjadi bahan evaluasi serius.
“Kita perlu darah segar. Kalau tubuh sakit, ya butuh donor darah dari luar. Begitu juga partai, harus terbuka dengan figur baru yang punya leadership dan goodwill,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Uce menekankan bahwa politik modern tidak bisa dilepaskan dari dua hal: ketokohan dan kekuatan kapital. Menurutnya, PPP harus bisa menyatukan dua unsur tersebut agar kembali relevan di tengah persaingan demokrasi yang makin ketat.
“Era sekarang ini demokrasi kapitalis. Suka tidak suka, tokoh oʻpenting, kapital juga penting. Kalau dua-duanya ada, insyaallah PPP bisa bangkit lagi,” ujarya.