Redaksi.co, Rabu 14 Mei 2025
Erlita Sari paparkan enam program prioritas, termasuk pembangunan workshop
batik dan peluncuran motif Batik
Barelang
BATAM – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam, Erlita Sari, resmi melantik pengurus Dekranasda Kota Batam masa bakti 2025–2030. Pelantikan berlangsung khidmat dan penuh semangat dihadiri sejumlah tokoh perempuan, Rabu (14/5/2025).
Turut hadir Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Riau, Dewi Kumalasari Ansar, Wakil Ketua Dekranasda Kepri Nenny Dwiana Nyanyang, serta perwakilan organisasi wanita seperti Gabungan Organisasi Wanita Kota Batam, Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana, PIA Ardhya Garini, dan Jalasenastri.
Dalam sambutannya, Erlita menyampaikan apresiasi kepada jajaran pengurus sebelumnya atas dedikasi dan kontribusinya dalam memajukan sektor kerajinan di Batam. Ia menyebut, semangat yang telah ditanamkan akan menjadi fondasi kuat untuk melangkah ke depan.
“Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pengurus sebelumnya. Jejak yang ditinggalkan akan menjadi pijakan kami untuk melanjutkan perjuangan,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra atas perhatian dan dukungan terhadap pengembangan industri kerajinan lokal, serta kepada Ketua Dekranasda Kepri atas bimbingan dan arahannya selama ini.
Erlita menjabarkan sejumlah program strategis Dekranasda Kota Batam ke depan, sejalan dengan visi organisasi untuk menjadi lembaga yang andal dalam mendukung kemandirian daerah. Salah satu program utamanya adalah pembangunan workshop membatik di Galeri Dekranasda Batam.
“Workshop ini kami harapkan menjadi pusat edukasi membatik yang terbuka bagi masyarakat, pelajar, hingga wisatawan. Ini bagian dari upaya mencetak generasi baru perajin Batik Batam yang unggul,” jelasnya.
Selain itu, Dekranasda juga mendorong perluasan pasar produk Industri Kecil Menengah (IKM) dengan menggandeng sektor perhotelan. Produk IKM lokal akan diupayakan hadir di berbagai outlet hotel di Batam, sebagai langkah memperluas akses ke pasar domestik dan internasional.
Langkah konkret lainnya adalah menghadirkan outlet IKM di lokasi strategis seperti Bandara Hang Nadim dan pelabuhan internasional. Erlita meyakini ini akan menjadi promosi efektif bagi hasil karya perajin Batam ke dunia luar.
Wali Kota Batam juga disebut telah mengimbau agar Batik Batam menjadi bagian dari budaya berpakaian di lingkungan Pemerintah Kota dan instansi lainnya, guna memperkuat kebanggaan terhadap produk lokal.
Dekranasda juga akan mendorong kunjungan tamu-tamu pemerintahan ke Galeri Dekranasda, menjadikannya bagian dari destinasi wisata budaya Batam.
Dalam acara tersebut, Erlita juga meluncurkan motif Batik Batam terbaru yang terinspirasi dari ikon kebanggaan Kota Batam, Jembatan Barelang. Motif ini tak hanya menggambarkan keindahan arsitektur dan konektivitas, tapi juga semangat persatuan dan kemajuan Batam.
“Kami ingin menjadikan Batik Barelang sebagai identitas baru yang memperkuat posisi Batik Batam di tingkat nasional dan internasional,” tegasnya.
Erlita juga menegaskan komitmennya bersama jajaran pengurus untuk menjalankan visi organisasi melalui berbagai program pemberdayaan, peningkatan kualitas produk, dan perluasan akses pasar, termasuk melalui platform digital.
Dengan tagline “Melestarikan Budaya, Perajin Berdaya”, Erlita menekankan bahwa sektor kerajinan bukan sekadar aktivitas ekonomi, melainkan bagian dari pelestarian budaya dan jati diri bangsa.
Ia pun menyambut baik arah kebijakan Ketua Umum Dekranas, Selvi Ananda Gibran, yang mendorong regenerasi perajin dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.
Menutup sambutannya, Erlita menyampaikan optimismenya terhadap potensi Batam sebagai pusat kerajinan kreatif karena posisinya yang strategis dan dukungan infrastruktur industri yang kuat.
“Kami akan bersinergi dengan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas untuk mendorong perajin agar adaptif terhadap era digital, inovatif dalam desain, dan mampu memanfaatkan e-commerce,” ujarnya.
Ia juga berharap generasi muda ikut terlibat melalui pelatihan, lomba desain, dan kolaborasi kreatif, sehingga Dekranasda menjadi rumah yang inklusif dan progresif bagi seluruh perajin Batam.
“Pelantikan ini bukan hanya seremoni, tapi momentum memperbarui semangat dan komitmen membangun sektor kerajinan yang mandiri, kompetitif, dan berbasis budaya lokal,” tutup Erlita.
____________________
Sumber : Diskominfo Kota Batam
Ali Islami
Dwn.Redaksi