Painan, Redaksi.Co,-. Tak disangka dialog singat masyarakat dengan Zulmasri, S.St Kasi Survei Dan Pengukuran Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pesisir Selatan Provisi Sumatera Barat. Di warung kopi belakang kantor BPN Painan membuat masyarakat lega dihari pertamanya masuk kerja. (13/10/25)
Laksana dalam kondisi yang sangat haus, mendapat seteguk air ” sungguh terasa lepas dahaga. Nah itulah keadaan perasaan masarakat yang sedang mengurus sertivikat tanah di Kantor Badan Pertanahan Nasional ( BPN) Painan. Usai berdialog dengan Zulmasri, S.St Kasi Survey dan Pengukuran Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumater Barat. Di warung kopi yang ada dibelakang kantor BPN Painan
Mengapa tidak, Pasalnya buk Ani umur 60 tahun warga Nagari Silaut Kecamatan Silaut Kabupaten Pesisir Selatan yang tinggal jauh daerah di perbatasan antara Kabupaten Muko Muko dengan Kabupaten Pesisir Selatan. Dapat berbicara dengan setingkat pejabat Pertanahan Kabupaten Pesisir Selatan untuk menyampaikan unek uneknya yang telah lama terpendam. Tentang kondisi dirinya yang sudah sembilan bulan mengurus pemecahan sertivikat tanah di BPN Painan yang sampai saai ini tidak ada penyelesaian keluhnya.
Untuk ibuk tolong catat no hp saya. Karena saya faham kondisi masyarakat seperti ibuk yang sangat jauh dan biaya yang besar untuk ke BPN ini. Nanti ibuk lewat telpon hubungi saya sampaikan dimana persoalanya. Dan tolong dikirim kalau ada kekurangan berkasnya, nanti akan di pelajari dan di proses secepatnya jawab Zulmasri dengan wajah serius bersahaja. Mendengar jawaban Kasi survey dan pengukuran BPN Painan itu membuat buk Ani puas dan lega rasanya yang terpancar dari paras mukanya. terima kasih pak ucap buk ani dengan wajah muka buk Anii yang ceria.
Dii tempat yang sama Eri warga Surantih yang mengaku berdiomisil di bukit tinggi yang didampingi oleh Nopen Hendri Wali Nagari Lansano Taratak Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Mengeluhkan peristiwa terbitnya sertivikat kaum tanpa diketahui pihak sepadannya. Hal yang sama juga disampaikan Armen Warga Nagari Siguntur Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan terkendala tapal batas dengan Mesjid Mahababtul Qulub. Nagari Siguntur Kecamtan Koto XI Tarusan.
Baiklah bapak ibuk, saya sudah medengar semua persoalanya balas Zulmasri. Dan saya akan coba mempelajarinya terlebih dahulu. Karena saya baru hari ini pertama masuk kerja disini , Insyaallah nanti sore saya akan rapatkan dengan kawan kawan termasuk persoalan ini. Dan saya akan utamakan permasalah tanah yang urgen seperti ini dan menyangkut fasilitas umum terang Zulmasri dengan penuh motivasi percaya diri. Karena ada pekerjaan Saya mohon izin pamit kembali masuk kantor untuk melaksanakan tugas sebagaiman mestina tutur kasi meninggalkan warung kopi dengan ucapan salam bersama wajah yang berseri. (ot)