Redaksi.co, JAKARTA | Film horor terbaru garapan IDN Pictures, Perempuan Pembawa Sial, resmi menggelar gala premiere sekaligus press screening di XXI Epicentrum, Jakarta, Selasa (10/9). Acara ini menjadi langkah penting sebelum film tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 18 September mendatang.
Deretan nama penting di balik layar turut hadir, termasuk Produser Susanti Dewi, Produser Eksekutif Winston Utomo, Sutradara Fajar Nugros, hingga Penulis Skenario Husein Atmojo. Sementara itu, jajaran pemeran yang tampil dan turut menyita perhatian, di antaranya Raihaanun, Morgan Oey, Rukman Rosadi, Aurra Kharisma, Ben Bening, Benedictus Siregar, serta maestro tari tradisional, Didik Nini Thowok.
Winston Utomo menambahkan, film ini telah melewati perjalanan panjang.
“Setelah diputar perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 dan meraih penghargaan Best Editing, kini film ini siap menjangkau audiens yang lebih luas. Ini momen bersejarah bagi kami,” ujarnya.
Film Perempuan Pembawa Sial mengisahkan Mirah (Raihaanun), seorang perempuan yang dipercaya mengidap kutukan Bahu Laweyan. Konon, setiap laki-laki yang menikahinya akan berakhir dengan kematian tragis. Stigma itu membuat Mirah hidup dalam bayang-bayang kutukan dan penghakiman lingkungan.
Sutradara Fajar Nugros menjelaskan, film ini tak hanya menawarkan horor, tetapi juga refleksi sosial.
“Saya ingin mengangkat bagaimana stigma dan mitos seringkali membebani perempuan. Ceritanya menyeramkan, tapi akarnya nyata dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Bagi Raihaanun, memerankan Mirah merupakan tantangan tersendiri.
“Mirah itu sosok yang rapuh tapi kuat. Dia hidup dengan luka batin sekaligus bayang-bayang kutukan,” tuturnya.
Sementara itu, penampilan Didik Nini Thowok menjadi salah satu kejutan dalam film ini. Legenda tari tradisional tersebut kembali berakting setelah hampir satu dekade.
“Saya bangga bisa terlibat dalam film yang mengangkat budaya Jawa. Ini bukan sekadar horor, melainkan juga karya seni yang sarat makna,” ujarnya.
Dengan kisah yang memadukan mitos, budaya, dan isu sosial, Perempuan Pembawa Sial diharapkan mampu memberikan warna baru di genre horor.