Redaksi.co, Jakarta | Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan pentingnya peran film sebagai medium untuk memperkuat identitas bangsa dan menyampaikan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi muda. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Diskusi & Sosialisasi Program Pengembangan Film Bertema Kepahlawanan yang digelar di Kemendikdasmen di Jakarta, Kamis (18/9).
Fadli menuturkan, perfilman Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan positif. Hingga Agustus 2025, jumlah penonton film nasional tercatat mencapai lebih dari 59 juta orang dengan produksi yang menembus 150 judul film. Menurutnya, capaian ini menjadi bukti ekosistem perfilman tanah air semakin kondusif dan patut mendapat dukungan berkelanjutan.
“Film bukan hanya hiburan, tapi juga medium ekspresi budaya sekaligus soft power bangsa. Banyak negara menggunakan film sebagai strategi diplomasi budaya, dan Indonesia punya peluang besar ke arah itu,” ujar Fadli dalam sambutannya.
Dalam momentum menuju 80 tahun Indonesia merdeka, Kementerian Kebudayaan juga tengah menyiapkan lomba penulisan skenario bertema kepahlawanan dan nasionalisme. Program ini diharapkan dapat melahirkan naskah-naskah berkualitas yang mampu diangkat ke layar lebar dan menginspirasi publik luas.
Fadli menambahkan, film bertema sejarah maupun kepahlawanan perlu mendapatkan afirmasi khusus agar tidak kalah bersaing dengan genre lain seperti horor atau drama populer.
“Film-film sejarah dan kepahlawanan adalah jembatan memori kolektif bangsa. Tantangan kita adalah bagaimana membuatnya tetap menarik, relevan, sekaligus memiliki kekuatan ekonomi di layar bioskop,” tuturnya.
Acara diskusi ini turut dihadiri para sineas, asosiasi perfilman, hingga pegiat animasi. Selain sebagai ruang berbagi gagasan, kegiatan ini juga menjadi titik awal sosialisasi program pengembangan film kepahlawanan yang akan berjalan hingga peringatan Hari Pahlawan 10 November mendatang.