Kubu Raya, Kalbar : Kendati banyak kalangan masyarakat protes berat terhadap pekerjaan PUPRPRKP KKR, toh respon Bupati dan APH tetap nol besar.
Proyek rekonstruksi jalan Kumpai–Tebang Kacang Desa Sungai Ambangah, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, dinilai penuh penyimpangan yang mengakibatkan kualitasnya jauh dari harapan.
Paket basah kuyup segede Rp. 958 Juta milik APBD Kubu Raya Tahun anggaran 2025 yang digarap oleh CV. Buana Lintang Khatulistiwa, dituding terlalu banyak mengeliminir material yang membuat badan jalan agak rapuh.
” Proyek enak gila ini dikerjakan asal jadi, tanpa mengikuti acuan bestek dan bikin dompet mereka tebal. Lihat saja, tanah dasar jalan terlihat belum dipadatkan secara maksimal.
Kemudian bekisting untuk pengecoran juga tampak dipasang seadanya. Sementara batu split hanya dihamparkan tanpa pemadatan, ” ungkap MRD, warga sekitar yang tampak kecewa berat.
Ia mengatakan, mestinya sesuai spesifikasi tehnis, tanah dasar harus dipadatkan hingga mencapai 95% Modified Proctor, agar mampu menopang beban jalan.
Kemudian pemasangan geotekstil sebagai pemisah dan penguat pada tanah dasar lunak sangat penting. Tujuannya mencegah pencampuran tanah dengan agregat. Mutu Beton Harus K-250 hingga K-300.
” Kalau Pekerjaan jalan beton (rigid pavement) itu mutlak mutu beton minimal K-250 hingga K-300. Itupun harus diuji melalui slump test serta tekan benda uji (kubus atau silinder) di laboratorium.
Jiika beton yang digunakan tidak memenuhi standar mutu, maka jalan berpotensi cepat retak dan rusak. Kondisi ini tentu merugikan masyarakat serta berpotensi menimbulkan pemborosan anggaran daerah seperti yang terjadi sekarang, ” tegasnya.
Tidak hanya MRD, Warga lainnya juga dongkol melihat kerjaan kontraktor yang sembarangan, kurang maksimal dan mikirin untung besar.
” Tanah dasar masih lembek, batu split ditabur seadanya otomatis kwantitas dan kualitas jalan tersebut tidak karuan alias menyimpang dari acuan bestek yang sudah digariskan.
” Kami minta Bupati maupun APH terjun kelokasi croscek lapangan dan panggil Dinas PUPRPRKP maupun kontraktor sebagai bentuk tanggung jawab penggunaan anggaran. Jangan cuma diam dan ngoceh cerita pembangunan berhasil, diruangan, tekan JR sedikit kesal.
Bicara logika, sambungnya, dengan anggaran pekerjaan sebesar hampir satu Miliar itu, mestinya mutu jalan pasti ok dan mantap. Tetapi yang ada justru bikin geleng kepala 6 kali.( Red/ Danil.A )