Aceh Besar – Kondisi debit air di Embung Desa Lambadeuk, yang menjadi salah satu sumber air baku utama bagi pelanggan PDAM Tirta Mountala Aceh Besar, mulai menunjukkan tanda-tanda penyusutan dalam sepekan terakhir. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri, terutama bagi pelanggan di sebagian wilayah Kecamatan Peukan Bada yang mulai merasakan penurunan tekanan air.
Menariknya, penurunan debit ini terjadi di tengah intensitas hujan yang masih sering turun. Namun, menurut tim teknis PDAM Tirta Mountala, hujan tersebut tidak cukup memberi dampak signifikan karena sebagian besar turun di luar kawasan tangkapan air Embung Lambadeuk.
“Embung kita tetap menyusut meski hujan turun. Curah hujan tidak merata, dan kawasan tangkapan air justru belum mendapat suplai alami yang cukup,” ujar salah satu Manager PDAM, Senin (20/10).
“Manajemen PDAM Tirta Mountala menyikapi kondisi ini dengan penuh kewaspadaan. Tim lapangan terus melakukan pemantauan intensif, sembari menyesuaikan sistem distribusi agar layanan air bersih tetap berjalan meskipun kapasitas produksi menurun”, tambahnya.
Situasi di Embung Lambadeuk menjadi pengingat penting bahwa musim hujan tidak selalu berarti ketersediaan air meningkat. Diperlukan langkah-langkah serius menjaga kelestarian daerah tangkapan air, agar pasokan air baku tidak terancam ketika cuaca tidak menentu.
PDAM Tirta Mountala berharap debit embung segera membaik, namun tetap menyiapkan skenario penanganan apabila kondisi terus berlanjut.