Malaka-NTT, Redaksi.co – Dalam rangka meminimalisir lonjakan kasus kekerasan perempuan dan anak di Wilayah kabupaten Malaka, juga atas dasar kepedulian terhadap naiknya kasus kekerasan perempuan dan anak yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga menggugah dan mendorong Tim Pengerak PKK kabupaten Malaka mengambil inisiatif menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Pencegahan Kekerasan Perempuan dan anak kepada internal Tim pengerak PKK kabupaten Malaka, dengan menghadirkan narasumber dari Polres Malaka yakni Wakapolres dan Kanit PPA polres Malaka serta Pelaksana tugas kepala dinas keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan dan anak kabupaten Malaka, yang berlangsung di aula sekretariat bersama Tim Pengerak PKK dan Dekranasda Kabupaten Malaka, Senin, 13/10/2025
Dalam sambutannya, Pelaksana harian ketua tim pengerak PKK kabupaten Malaka Maria Theresia Un menjelaskan bahwa, sesuai data yang di peroleh dari dinas perlindungan perempuan dan anak (PPA/KB) kabupaten Malaka menunjukan bahwa, sejak awal tahun 2025 hingga hari ini terdapat 37 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik itu kekerasan seksual, kekerasan fisik, kekerasan verbal bahkan kekerasan physikis/mental. Menurutnya, kasus kekerasan yang dominan terjadi di kabupaten Malaka adalah kekerasan terhadap anak.
“Kekerasan anak itu banyak, ada kekerasan seksual, ada kekerasan fisik, kekerasan mental juga kekerasan penelantaran anak,” jelas Theresia Un
Dirinya berharap melalui kegiatan ini, setiap peserta sosialisasi yakni Tim pengerak PKK kabupaten Malaka dapat memahami jenis-jenis kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang terjadi di lingkungan sekitar masing-masing peserta, agar melakukan pencegahan dengan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait resiko hukum dan dampak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Wakil Kepala polisi resor Malaka (Wakapolres) Muhamad Fakrudin, ketika di dorstop usai memberikan materi kepada peserta sosialisasi menjelaskan bahwa, di tahun 2022 ada 60 kasus, tahun 2023 naik menjadi 80 kasus dan di tahun 2024 meningkat menjadi 106 kasus kekerasan anak dan perempuan yang di laporkan ke polres Malaka. Kekerasan yang di sering di laporkan menurutnya adalah kekerasan seksual terhadap anak, Yang mana tren kasus kekerasan tersebut cenderung naik dan ini menjadi perhatian kita semua baik itu pemerintah, LSM dan stackholder lainnya, untuk serius memberikan perhatian terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak ini di Wilayah kabupaten Malaka
“Anak-anak ini adalah tunas Bangsa, dan ini termasuk dalam kenakalan remaja salah satunya adalah seks bebas sebagai pemicu kekerasan seksual, Sehingga ini menjadi perhatian kita semua. mereka ini kan tunas-tunas bangsa yang akan mengambil tongkat estafet menggantikan kami-kami ini,” jelasnya

di dampingi PLT Kadis KB/PPA dan Sekretaris TP-PKK Kabupaten Malaka memberikan pernyataan pers usai kegiatan.
Dirinya berharap seluruh elemen masyarakat termasuk pemerintah, bahu membahu bersatu padu, gotong royong memerangi dan memberikan edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat, terkait dampak kekerasan seksual.”kita menghimbau kepada masyarakat apabila ada kekerasan seksual atau kekerasan lain silakan melaporkan. Kami akan memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.




