JEMBER, redaksi.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah membangun bendung pelimpah (spillway) di Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember. Proyek senilai Rp 15,6 miliar yang bersumber dari APBD 2025 ini ditargetkan rampung dalam 270 hari kalender, atau pada 21 Desember mendatang.
Gubernur Jawa Timur, Khofifa Indar Parawansa, meninjau langsung lokasi pembangunan untuk memastikan proyek strategis tersebut berjalan sesuai rencana. Menurut Khofifa, hingga saat ini progres pembangunan bendung pelimpah telah mencapai 55 persen.
Bendung pelimpah ini diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan banjir dan kekeringan yang melanda sekitar 1.046 hektare lahan pertanian akibat perubahan alur Sungai Tanggul pasca-banjir besar tahun 2019. Selain mengatur aliran sungai agar kembali mengairi sawah petani, bendung ini juga dirancang untuk mencegah intrusi air laut yang selama ini mengancam kesuburan lahan.
“Air adalah sumber kehidupan. Dengan adanya bendung pelimpah ini, kami berharap masyarakat Kencong dan sekitarnya tidak lagi mengalami krisis air, sekaligus terlindungi dari ancaman banjir,” ujar Gubernur Khofifa.
Luapan banjir tahun 2019 menyebabkan aliran air tidak berjalan sebagaimana mestinya. Seharusnya air mengaliri lahan pertanian milik petani seluas 1.046 hektare. Namun, akibat banjir, sebagian besar air justru langsung mengalir ke laut, sehingga potensi irigasi dan produksi padi tidak dapat dimaksimalkan.
Kondisi ini menjadi sangat strategis, terutama ketika pemerintah mewajibkan setiap daerah melakukan pemetaan Luas Lahan Pangan untuk meningkatkan produksi pangan nasional. Melalui pemetaan, lokasi-lokasi produksi padi yang seharusnya dapat dioptimalkan kini dapat diidentifikasi, sehingga proyek bendung pelimpah ini menjadi solusi penting.
Proyek ini dibangun untuk mengembalikan aliran air dari sungai melalui tanggul, sehingga secara efektif dapat mengairi kembali 1.046 hektare persawahan di wilayah tersebut. Dengan demikian, proyek ini diharapkan tidak hanya mengatasi persoalan banjir dan kekeringan, tetapi juga meningkatkan produksi pangan melalui optimalisasi irigasi.
Reporter: Sofyan