BAPINDRA dan Kemenpora RI Dorong Sport Tourism Berkelanjutan Lewat Pelatihan Pemandu Wisata

0
12

Redaksi.co, Jakarta | Barisan Penegak Indonesia Raya (BAPINDRA) menyelenggarakan Pelatihan Pemandu Wisata Olahraga selama dua hari, 26–27 Desember 2025, bertempat di Hotel Shankee, Jakarta. Kegiatan ini menjadi langkah konkret BAPINDRA dalam mendukung pengembangan sport tourism nasional sekaligus memperkuat posisi UMKM sebagai salah satu pilar penggerak ekonomi.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum BAPINDRA, Erlan Suherlan, S.H., yang mengatakan bahwa wisata olahraga merupakan sektor strategis dalam mendorong pertumbuhan industri olahraga, ekonomi kreatif, dan UMKM. Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya pemandu wisata olahraga, menjadi faktor penting agar potensi tersebut dapat dimaksimalkan.

“Pemandu wisata olahraga tidak hanya berperan mendampingi wisatawan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam kesuksesan event olahraga dan pengembangan destinasi wisata olahraga di daerah. Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta memperoleh keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di lapangan,” ujar Erlan dalam sambutannya.

Peserta pelatihan berasal dari beragam latar belakang, mulai dari pelaku event organizer, UMKM, jurnalis, hingga praktisi dan pemerhati olahraga. Selama dua hari, mereka mendapatkan pembekalan materi yang komprehensif, meliputi kebijakan nasional dan potensi wisata olahraga, standar kompetensi pemandu, manajemen risiko dan pertolongan pertama, hingga teknik pemanduan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Mewakili Kemenpora RI, Margono mengatakan pentingnya sinergi berkelanjutan antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri dalam mengembangkan wisata olahraga. Ia berharap pelatihan ini menjadi awal dari terbentuknya jejaring kerja dan kolaborasi nyata, bukan sekadar kegiatan seremonial.

Selanjutnya peserta menerima materi Strategi Pemasaran Paket Wisata Olahraga dan Event yang disampaikan oleh Ricky Sucipto, S.H. Materi dilanjutkan dengan pembahasan peran UMKM dalam ekosistem wisata olahraga, sesi studi kasus dan praktik baik, panel diskusi kolaborasi strategis, serta penyusunan rencana tindak lanjut dan komitmen bersama.

Dalam sesi mengenai UMKM, Irfan menyoroti besarnya peluang keterlibatan UMKM dalam event wisata olahraga. Ia menilai bahwa kendala utama pelaku UMKM bukan semata pada modal, melainkan pada kematangan konsep usaha dan pemahaman pasar. Oleh karena itu, UMKM didorong untuk lebih jeli melihat peluang dari setiap penyelenggaraan event olahraga, baik dalam penyediaan produk, jasa pendukung, maupun kontribusi terhadap perekonomian nasional.

Sementara itu, Tarsi Eka Putra dalam sesi studi kasus mengungkapkan bahwa pengembangan sport tourism di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pemerataan dampak ekonomi dan sosial. Menurutnya, pengembangan wisata olahraga harus diawali dengan perubahan pola pikir dan perencanaan dampak jangka panjang yang berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, BAPINDRA berharap dapat mencetak pemandu wisata olahraga yang profesional, adaptif, dan siap berkontribusi dalam pengembangan sport tourism nasional di tingkat daerah, nasional, hingga internasional, dengan UMKM sebagai bagian integral dari ekosistemnya.