Redaksi.co, 7 Desember 2024
Batam. Sebuah Rumah sakit Yaitu RS.Elisabeth Batam Kota kembali berulah yang di lakukan terhadap pasien saat masuk berobat hingga pasien tersebut meninggal dunia.
Peristiwa ini terungkap saat keluarga pasien, berinisial AL memberikan keterangannya kepada awak media pada Jum’at (06/12), kejadiannya diduga karena sebelumnya penanganan pihak IGD RS. Elisabeth Batam Kota tidak maksimal dan menganggap biasa saja dan terkesan Abai.
Kejadian berawal saat pasien berinisial NEL (6 bulan) mengalami gejala awal mencret, batuk pilek dan muntah, pada Kamis (28/11).
“Selanjutnya esok harinya, saya bawa NEL ke salah satu praktek dokter spesialis di Batam Center. Besoknya (Sabtu), NEL membaik,” kata RL, ibu pasien.
Namun, pada hari Minggu (01/12), kembali kambuh lagi, sehingga keluarga pasien langsung membawa ke IGD RS. Elisabeth Batam Kota.
“Kami bawa sore hari, setelah dicek darah, dokter yang menangani saat itu dr. Nisa mengatakan bahwa anak NEL hanya penyakit biasa, jadi boleh pulang saja,” ungkap RL dengan rasa sedih.
Pukul 11 malam, kembali kami bawa lagi ke IGD RS. Elisabeth Batam Kota, karena tidak ada perubahan sedikit pun, bahkan raut wajah anak kami sudah pucat dan mulai sesak napas,” sambungnya.
Anehnya, lagi lagi, dokter yang shift malam itu juga masih sama jawabannya dengan dr. Nisa. Penyakitnya biasa dan silahkan bawa pulang saja.
“Padahal, kami minta tolong ke dokternya untuk diinapkan dengan harapan ditangani lebih serius. Sebab dari wajah, anak kami sudah makin sesak hingga matanya selalu ke atas karena berusaha bernapas seperti biasanya,” jelasnya.
Dengan patah semangat dan penuh kesedihan, keluarga pasien kembali bawa pulang anaknya, karena jawaban dokter seperti itu itu saja.
Esoknya, Senin (02/12), pergi ke Faskes tingkat pertama untuk di cek kembali penyakit yang diderita anak kami. Saat itu, pihak klinik menyampaikan bahwa sepertinya penanganan sudah terlambat. Sehingga, mereka langsung merujuk ke RS. Bunda Halimah,” tuturnya.
Hebatnya, kurang lebih 5 (lima) jam, pihak RS. Bunda Halimah langsung atensi dengan mengecek ke laboratorium. Dari hasil lab, NEL dimasukkan ke ruang ICU karena diagnosa penyakit yang cukup parah, yaitu penyakit paru-paru.
“Singkatnya, pada hari ini, Kamis (06/12), pagi hari, anak kami telah dipanggil oleh sang pencipta. Mungkin kalau pihak RS. Elisabeth Batam Kota serius menanganinya, anak kami NEL masih ada harapan untuk melanjutkan hidupnya,” ucap RL.
Sementara itu, salah seorang pemuda Nias, Tomas Lature menyayangkan sikap dari pihak RS. Elisabeth Batam Kota. Ia menilai bahwa pelayanan di sana, pelayanan bobrok.
Jujur aja, kami tidak terima atas kejadian pelayanan tenaga medis RS Elisabeth Batam center,” tutupnya.
Sampai berita ini di terbitkan masih terus di Konfirmasi agar Terang benderang dan Semoga ini menjadi pelajaran berharga buat Semua petugas medis khusus di kota Batam ini agar lebih Serius lagi Melayani dan menjalankan Tugasnya sebagai Paramedis.
(Ali Islami)