Redaksi.co. Hamparan Perak – Dompet Dhuafa mengadakan pembentukan program Jaringan Sehat Indonesia (JSI) Sumatera Utara yang digandeng dengan kegiatan pelatihan relawan kesehatan di Sentra DD Farm Sumut, Kec. Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang, Jumat (29/11).
Kegiatan yang berlangsung hingga 1 Desember mendatang ini merupakan kolaborasi Dompet Dhuafa melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) dengan JSI serta Dompet Dhuafa Waspada untuk membentuk sistem tanggap darurat kesehatan yang terintegrasi dan kolaboratif.
Mewakili Penjabat (PJ) Bupati Deli Serdang, Khairul Harahap selaku Kadis Kominfo Deli Serdang secara resmi membuka acara tersebut.
Pada kesempat itu ia menyampaikan sambutan dari PJ Bupati Deli Serdang Ir. Wirya Alrahman, MM. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi tinggi peran Dompet Dhuafa dalam mendukung masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.
“Dompet Dhuafa Waspada telah banyak membantu pemerintah, mulai dari pendidikan, pemberdayaan ekonomi, hingga layanan kesehatan. Program Jaringan Sehat Indonesia ini sangat strategis dalam meluaskan manfaat layanan kesehatan langsung kepada masyarakat,” ujarnya.
Wirya juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan lembaga kemanusiaan.
“Semoga sinergitas yang sudah terjalin dapat terus ditingkatkan. Kami berharap program ini memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Kabupaten Deli Serdang,” tambahnya.
Terkait pembentukan JSI, dr. Aqila mewakili LKC Dompet Dhuafa menyampaikan tujuan JSI Sumut dibentuk.
“Tentu ini semua bertujuan agar penanganan respon darurat kesehatan bisa lebih maksimal dan massif. Dengan adanya Jaringan Sehat Indonesia di Sumatera Utara akan terintegrasi dan KolaborAksi antar relawan kesehatan yang ada di Sumatera Utara,” paparnya.
Di samping itu, Sulaiman selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada turut mengatakan bahwa ini merupakan wujud komitmen Dompet Dhuafa terhadap respon tanggap bencana yang melibatkan partisipasi berbagai pihak.
“Harapannya kolaborasi ini dapat merespon gawat darurat kesehatan di Sumatera Utara dengan cara berkolaborasi dengan semua pihak dan elemen,” ucapnya.
Selama tiga hari, pelatihan diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari sesi edukasi hingga praktik lapangan.
Hari pertama mencakup pembukaan, pemaparan tujuan, dan perkenalan mitra strategis.
Hari kedua diisi dengan pelatihan teknis, seperti penanganan kegawatdaruratan, manajemen pemulasaran jenazah, dan bantuan hidup dasar.
Hari terakhir, peserta mengikuti simulasi tanggap darurat untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari. (RP)