FAKFAK | REDAKSI.co – Politeknik Negeri Fakfak (Polinef) kembali menunjukkan kontribusinya bagi pengembangan teknologi terapan di wilayah pesisir. Melalui program inovasi mahasiswa lintas jurusan, kampus vokasi tersebut berhasil menciptakan mesin es balok bertenaga surya yang dirancang khusus untuk daerah dengan akses listrik yang belum stabil.
Kabupaten Fakfak, yang memiliki garis pantai panjang serta potensi perikanan unggulan, menjadi lokasi awal penerapan teknologi ini. Mesin es berbasis energi matahari tersebut diyakini mampu menjawab kebutuhan pelaku usaha perikanan dalam menjaga kualitas hasil tangkapan tanpa ketergantungan pada jaringan listrik konvensional.
Keunggulan mesin ini tidak hanya terletak pada sumber energinya yang bersih dan hemat biaya, tetapi juga pada integrasi sistem digital yang dikembangkan oleh mahasiswa Manajemen Informatika, Andi Nurul dan Arsi. Melalui aplikasi pada smartphone, operator dapat mengatur waktu pembekuan, memantau kondisi mesin, hingga melihat status ketersediaan es secara langsung.
Dari sisi teknis, instalasi dan pengelolaan sistem tenaga surya ditangani oleh mahasiswa Jurusan Teknik Listrik, Riva, yang memastikan unit mesin dapat beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca dan kebutuhan energi.
Pihak kampus menegaskan bahwa inovasi ini merupakan bagian dari komitmen Polinef dalam memperkuat kemandirian masyarakat pesisir sekaligus mendorong efisiensi industri perikanan di Papua Barat.
“Kami berharap teknologi ini tidak hanya beroperasi di Fakfak, tetapi juga dapat diterapkan di seluruh pesisir Papua Barat sebagai solusi yang lebih ramah lingkungan dan berdaya saing tinggi,” ujar salah satu pimpinan Polinef.
Program ini sekaligus membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan inovasi lanjutan dalam tata kelola rantai dingin dan logistik hasil laut, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah sektor perikanan di masa mendatang.







