
MEDAN.Redaksi.co – Pertarungan internal Partai Amanat Nasional (PAN) kini menjadi sorotan publik setelah dua kadernya, yakni Edwin Sugesti Nasution dari DPRD Medan dan M. Paisal dari DPRD Sumut, disebut-sebut tengah memperebutkan kursi Ketua Partai PAN. Konflik ini memicu kritik tajam dari masyarakat yang menilai wakil rakyat itu justru sibuk berebut kekuasaan di tengah situasi ekonomi warga yang kian sulit.”Senin,(24/11/2025).
Edwin Sugesti Nasution saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Medan dari Komisi IV, sedangkan M. Paisal merupakan legislator aktif di DPRD Sumut, sama-sama berasal dari Fraksi PAN. Keduanya dikabarkan berambisi menguasai kepemimpinan partai di tingkat daerah.
Di saat masyarakat menghadapi berbagai problem mendesak—mulai dari pengangguran, layanan sosial yang tak merata, hingga masalah infrastruktur dasar—pertarungan politik internal ini dianggap sebagai bentuk ketidakpekaan para wakil rakyat terhadap kondisi konstituennya.
Warga di daerah pemilihan masing-masing mengekspresikan kekecewaan mendalam. Mereka menilai para legislator seharusnya menjalankan fungsi utama sebagai penyambung suara rakyat, bukan malah mengutamakan kepentingan politik pribadi. Sejumlah persoalan mendesak seperti pengangguran muda-mudi, mahasiswa tidak bekerja, minimnya bantuan sosial, layanan BPJS gratis yang tidak merata, banjir lingkungan, air PDAM yang sering mati, hingga padamnya lampu jalan yang memicu maraknya aksi kejahatan, belum mendapat penanganan maksimal.
Aktivis Sumatra, Pitri Nst, dengan tegas meminta kedua politisi PAN itu kembali fokus menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.
“Urus dulu rakyat kalian di dapil masing-masing. Banyak keluhan masyarakat yang belum tersentuh. Rakyat masih terlantar, kok malah sibuk rebut kursi ketua partai,” tegas Pitri Nst.
Masyarakat berharap agar para wakil rakyat menunjukkan keteladanan, bukan saling adu kekuatan demi jabatan politik. Mereka menegaskan bahwa persoalan rakyat seharusnya menjadi prioritas utama sebelum para legislator memikirkan ambisi politik internal partai.
Konflik internal PAN ini diharapkan menjadi evaluasi bagi seluruh anggota dewan agar kembali pada amanah utama: melayani, memperjuangkan, dan menyelesaikan persoalan rakyat, bukan tenggelam dalam perebutan kursi kekuasaan.
(M.Tanjung)







