FAKFAK, Redaksi.co — Dorongan untuk menghidupkan kembali Dewan Kesenian Kabupaten Fakfak semakin menguat setelah seniman lokal, Fachry Tura, menyuarakan keprihatinannya terhadap meredupnya aktivitas seni di daerah tersebut. Ia menilai, Fakfak memiliki potensi seni dan budaya yang kaya, namun minimnya wadah pembinaan membuat geliat kreatif masyarakat tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Fachry menyebut bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, Fakfak dipenuhi sanggar, komunitas, dan kelompok seni yang aktif tampil dalam berbagai kegiatan. Namun kini, sebagian besar dari mereka tidak lagi beroperasi secara rutin.
“Banyak sanggar budaya dan sanggar tari yang sekarang mati suri. Kadang dipakai hanya saat penyambutan pejabat, setelah itu tidak ada aktivitas apa-apa lagi,” ungkapnya.
Ia menegaskan, apresiasi dan perhatian nyata dari pemerintah maupun pemangku kepentingan menjadi faktor penting agar pelaku seni dapat terus berkarya. Tanpa dukungan tersebut, kreativitas lokal akan semakin terpinggirkan, dan generasi muda kehilangan ruang untuk mengembangkan bakat.
Dewan Kesenian Diharapkan Aktif Kembali.
Melihat kondisi saat ini, Fachry berencana mendorong reaktivasi Dewan Kesenian Fakfak pada tahun mendatang. Menurutnya, ketika lembaga itu masih aktif, kegiatan seni jauh lebih terarah dan mampu menghimpun banyak seniman lokal.
“Tahun depan kami akan usulkan agar Dewan Kesenian kembali berjalan seperti dulu. Saat lembaga itu aktif, kegiatan seni tumbuh subur dan banyak melibatkan pelaku seni daerah,” ujarnya.
Kritik Pedas untuk Pemerintah: “Kekayaan Budaya Jangan Hanya Jadi Narasi”.
Fachry turut menyoroti pernyataan pejabat daerah yang sering menyebut Fakfak sebagai wilayah kaya seni dan budaya, namun tidak diikuti kebijakan yang memadai.
“Maaf, kalau pejabat hanya bilang kita kaya budaya tanpa memberi perhatian, itu hanya slogan. Ironisnya, justru orang dari luar yang lebih sering diprioritaskan, sementara seniman lokal hanya ditempatkan sebagai pelengkap,” tegasnya.
Seni sebagai Identitas Fakfak
Ia berharap momentum besar seperti peringatan HUT Kabupaten Fakfak dapat dijadikan titik balik untuk menghidupkan kembali dunia seni. Fachry menekankan bahwa seni bukan hanya tontonan, tetapi merupakan identitas dan kekuatan sosial yang harus dijaga.
Dengan harapan tersebut, ia mengajak semua pihak untuk memberi ruang dan dukungan bagi pelaku seni lokal agar ekosistem seni Fakfak dapat bangkit kembali dan menjadi kebanggaan daerah.






