1.664 Nyawa Pengabdian Diputus Seketika — Lombok Barat Berduka!
LOMBOK BARAT — Redaksi.coGelombang duka tengah menyelimuti Kabupaten Lombok Barat. Sebanyak 1.664 tenaga honorer resmi diberhentikan per 31 Oktober 2025, meninggalkan luka mendalam bagi para pengabdi yang selama ini menjadi tulang punggung pelayanan publik di bawah kepemimpinan Bupati Lalu Ahmad Zaini (LAZ).
Dari total jumlah tersebut, 662 orang merupakan tenaga kesehatan, 761 tenaga pendidikan, dan 241 orang lainnya tersebar di 34 dinas dan badan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Langkah pemberhentian massal ini mengguncang banyak pihak, terutama kalangan masyarakat sipil. Ketua LSM Edukasi, Yusri, menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk kegagalan pemerintah daerah dalam melindungi hak dan martabat tenaga honorer yang selama ini berjasa besar bagi pelayanan masyarakat.
> “Ini tragedi kemanusiaan di Lombok Barat. Mereka bukan sekadar angka, tapi manusia yang telah bertahun-tahun mengabdi tanpa kepastian. Pemkab seharusnya mencari solusi, bukan memutus pengabdian ribuan orang sekaligus,” tegas Yusri kepada Redaksi.co.
Menurut Yusri, keputusan ini sangat mencederai rasa keadilan publik, terlebih dilakukan menjelang akhir tahun saat beban ekonomi masyarakat tengah meningkat. Ia juga meminta Bupati Lalu Ahmad Zaini agar tidak menutup diri dan segera membuka ruang dialog bersama perwakilan honorer dan organisasi masyarakat.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemkab Lombok Barat belum memberikan pernyataan resmi mengenai dasar kebijakan dan arah penyelesaian bagi ribuan tenaga honorer yang terdampak.
Gelombang kekecewaan kini merebak di berbagai sektor. Di sejumlah puskesmas dan sekolah, tenaga honorer yang tersisa mengaku kewalahan menghadapi beban kerja tambahan setelah banyak rekan mereka diberhentikan.
Kini, Lombok Barat berduka — bukan karena bencana alam, tetapi karena hilangnya ribuan nyawa pengabdian yang selama ini menjaga denyut pelayanan publik di daerah ini.
—
Redaksi.co
Abah uhel
