Aceh Barat.Redaksi.co
Tokoh Masyarakat Gampong Sumber Batu Dan Buloh dalam wilayah Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat minta perhatian pemerintah kabupaten untuk lebih memberikan perhatian kepada warga di pelosok,khususnya keluhan warga disana yang kesulitan dengan akses jalan bagi warga dua perkampungan tersebut,yang seolah olah luput dari perhatian, padahal jalan utama penghubung antar Gampong ke kecamatan kini dalam kondisi cukup mengganggu transportasi warga di sebabkan oleh hilir mudiknya mobil dan alat berat perusahaan yang juga menggunakan jalan Gampong sebagai jalan lintas ketika beroperasi di wilayah itu.
Kondisi yang di keluhkan adalah jalan utama warga setempat ketika hendak menuju ke kota ataupun ke sekolah bagi para siswa terkait banyaknya debu saat kemarau dan becek saat turun hujan.
Perihal keluhan warga ini di sampaikan serius oleh tokoh masyarakat Gampong Sumberbatu ,M Jali Yusuf dan Samsuddin dari Gampong Buloh kepada media ini,Sabtu 20/9/3025.
M.Jali Yusuf selalu masyarakat Sumberbatu mengungkapkan, pemakaian jalan Gampong sebenarnya sudah lama terjadi,ia mengatakan bahwa pihak masyarakat sudah pernah menanyakan langsung ke perusahaan,namun kata M,Jali Yusuf, sampai saat ini apakah perusahaan ada mengantongi izin menggunakan jalan Gampong,di akuinya belum ada penjelasan apapun sehingga penggunaan jalan Gampong di nilainya sangat mengganggu aktivitas sebagian masyarakat setempat.
“Kami selaku warga, baik di Sumber Batu maupun Buloh meminta pemerintah Kabupaten turun tangan mengatasi persoalan ini,cobalah di tinjau , sehingga dapat melihat langsung keluhan warga,ini perlu kami tegaskan,agar kami jangan di anggap cari muka,(pansos),apa yang kami sampaikan ini jangan di anggap fitnah, karenanya kami meminta agar pihak pemerintah dapat melihatnya secara langsung, ” Ujar M.Jali
Hampir senada dengan M Jali Yusuf, tokoh masyarakat Gampong Buloh Samsuddin mengungkapkan,selaku masyarakat ia juga meminta kepada pemkab dan anggota DPRK serius mendengarkan suara masyarakat,dengan turun langsung meninjau ke Lokasi agar tidak cuma mendengar berita baik yang pada kenyataannya bertolak belakang,ini perlu perhatian serius pemerintah Kabupaten,karena Gampong mereka adalah kawasan perusahaan tambang yang di dalamnya ada warga lalu lalang dengan kondisi jalan becek dan berdebu.
“Saya selaku masyarakat Gampong Buloh tidaklah berlebihan jika meminta perhatian agar jalan utama akses transportasi warga di perbaiki,eloknya kalau bisa di aspal,apalagi di perempatan simpang 50, PT MIFA tolong di perbaiki,karena bila hujan,di situ becek luar biasa, sekalian biar pihak PT menempatkan petugasnya di persimpangan sebagai pemberi aba aba saat kendaraan berat melintas,ini penting,sebab kita tidak ingin terjadi kecelakaan,ini semua demi keselamatan warga saat melintasi area tersebut,” Ujar Samsuddin.
Kedua tokoh masyarakat ini juga meminta agar pihak yang berkompeten menelusuri penggunaan jalan Gampong selama ini oleh perusahaan agar duduk persoalannya jadi terang,
“Karena itu kami meminta agar Pemkab mempertanyakan kejelasan pemakaian jalan Gampong itu ke perusahaan,apakah memang mereka boleh bebas lalu lalang seperti sekarang,kami sebagai warga ingin tahu,karena sepengetahuan kami,alat berat tidak di benarkan,kami tidak punya kepentingan apa apa,dan permintaan kami kalau bisa jalan Gampong di perbaiki agar lebih layak di lintasi,agar janganlah berdebu dan becek ,itu saja ,dan inipun untuk menghindari terjadinya komplik,karena yang merasakan langsung adalah kami warga Gampong yang selalu terkena debu saat berkendara menuju ke kota, ” Pungkas Samsuddin.
Paling tidak ada beberapa titik di jalan penghubung tersebut yang berlubang yang jika di lalui saat kemarau terasa pekat debu kala di lalui truk besar,dan licin saat hujan di persimpangan jalan pintas yang menambah kekuatiran warga setempat yang jika dibiarkan berlarut dan luput dari perhatian pemerintah, tentu kian menambah penderitaan warga disana.