JEMBER, redaksi.co – Kepala DLH Jember Ajak Media Jaga Marwah Daerah Demi Adipura, Ingatkan Kebersihan Sebagai Bagian Dari Iman*
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember, Drs. Suprihandoko, M.M., saat memberikan keterangan.
Jember, Obor Rakyat – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember, Suprihandoko, mengajak insan media untuk bersama-sama menjaga nama baik Jember di tengah proses penilaian Anugerah Adipura yang masih berlangsung hingga Desember 2025 mendatang. Ia menekankan bahwa kebersihan bukan hanya urusan teknis, tetapi juga bagian dari keimanan sebagaimana diajarkan dalam Islam sejak usia dini.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor DLH Jember pada Rabu (3/9/2025), Suprihandoko menyampaikan penghargaan sekaligus permintaan maaf kepada para jurnalis atas dinamika yang terjadi. Ia mengakui bahwa media memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik, baik di dalam negeri maupun secara global.
“Saya mohon dengan hormat, panjenengan semua sebagai insan pers tidak perlu mempublikasikan keburukan daerah kita ke dunia internasional. Hari ini penilaian Adipura sedang berlangsung. Mari kita jaga nama baik Jember bersama-sama. Insya Allah, kalau kita bersatu, kita bisa meraih prestasi ini,” ungkapnya.
Sejak menjabat tiga bulan lalu, Suprihandoko telah menggerakkan berbagai inisiatif strategis untuk mengatasi persoalan sampah yang menjadi salah satu indikator utama dalam penilaian Adipura. Di antaranya adalah: Mengaktifkan kembali UPT Persampahan agar pengelolaan lebih fokus dan terarah.
Mendorong pembentukan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di setiap desa sebagai upaya pengelolaan sampah dari sumbernya.
Membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Peduli Sampah, melibatkan masyarakat dan produsen kemasan untuk turut bertanggung jawab dalam pembiayaan pengelolaan sampah.
Menarik investor kolaboratif guna menghadirkan alat pemusnah sampah modern di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Saat ini, Jember memiliki lima TPA yang memerlukan perhatian dan perbaikan. Suprihandoko berharap langkah-langkah ini menjadi solusi konkret sekaligus mencerminkan komitmen Jember dalam menjaga amanah lingkungan yang telah Allah titipkan.
“Ath-Thahuru Syatrul Iman (Kebersihan itu sebagian dari iman). Rasulullah SAW sudah mengajarkan kita sejak dulu. Maka sudah selayaknya kita jadikan urusan sampah ini sebagai tanggung jawab bersama, bukan hanya DLH atau pemerintah saja,” tegasnya.
Mengutip nilai-nilai Islam, Suprihandoko juga mengingatkan pentingnya menjaga lisan dan tulisan agar tidak menimbulkan fitnah atau memperburuk citra daerah. Ia berharap pemberitaan media bisa menjadi sarana dakwah yang mendorong perubahan positif di tengah masyarakat.
“Saya tidak melarang kritik. Kritik yang membangun tentu sangat kami butuhkan. Namun, mohon kiranya untuk menahan pemberitaan-pemberitaan negatif hingga awal Januari, setelah penilaian Adipura selesai. Ini bukan untuk menutup-nutupi, tapi demi menjaga semangat dan harapan bersama,” ujarnya dengan penuh harap.
“Mengakhiri pernyataannya, Suprihandoko mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat sinergi. Ia berharap, dengan kerja sama dan doa bersama, Jember dapat meraih penghargaan Adipura sebagai bentuk keberkahan dan hasil dari ikhtiar kolektif.
“Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala meridhai langkah kita semua. Jember bersih, Jember barokah, Jember berprestasi. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin,” pungkasnya.
Reporter: Uswa / Edi