JEMBER, redaksi.co – Suasana meriah dan penuh warna menyelimuti Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, pada Sabtu (9/8/2025) saat Karnaval Desa Menampu digelar untuk memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan mengusung tema “Menampu Nusantara”, karnaval ini tidak hanya memikat mata dengan parade budaya yang memukau, tetapi juga menghadirkan berkah ekonomi bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Rangkaian acara yang melibatkan pelajar, komunitas seni, organisasi kepemudaan, hingga kelompok ibu-ibu PKK ini berjalan lancar dan tertib berkat kerja keras panitia yang mempersiapkan segalanya secara matang. Koordinasi yang solid, pembagian tugas yang rapi, dan perhatian pada detail membuat karnaval ini menjadi salah satu yang terbaik sepanjang penyelenggaraan.
Kepala Desa Menampu, H. Aan Rofi’i, mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan masyarakat yang kompak memeriahkan acara.
“Karnaval ini membuktikan bahwa semangat gotong royong mampu melahirkan kegiatan besar yang bermanfaat, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga penggerak ekonomi desa,” ujarnya.
Di sepanjang jalur karnaval, puluhan UMKM lokal memanfaatkan momentum ini untuk memasarkan produk unggulan, mulai dari kuliner tradisional, kerajinan tangan, hingga aksesori khas daerah. Ramainya pengunjung, termasuk dari luar desa, membuat omzet penjual melonjak tajam—bahkan ada yang mencatat penjualan hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa.
“Alhamdulillah, dagangan cepat habis. Banyak pembeli dari luar desa yang penasaran dan mampir,” tutur Siti Maryam, penjual jajanan tradisional.
Ketua Panitia Karnaval, Holil, menyampaikan rasa bangga atas kinerja timnya dan partisipasi masyarakat. “Kesuksesan ini milik bersama. Tahun depan, kami akan membuat karnaval yang lebih besar, lebih rapi, dan membawa manfaat lebih luas bagi UMKM,” ujarnya penuh semangat.
Suksesnya Karnaval Desa Menampu tahun ini tidak lepas dari kerja keras panitia yang bekerja siang malam, memastikan setiap detail berjalan sempurna. Perpaduan antara kekompakan panitia, partisipasi warga, dan peluang usaha bagi UMKM membuktikan bahwa budaya dapat menjadi kekuatan ekonomi yang nyata bagi desa. (Sofyan)