Jember, redaksi.co – Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sempat melanda Kabupaten Jember dinyatakan telah selesai. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, dan perwakilan Pertamina dalam konferensi pers Pro Gus’e (Program dan Evaluasi Gus Fawait) yang digelar di halaman Hotel Rembangan, Jumat (1/8/2025).
“Sejak Jumat minggu lalu, Jember mengalami krisis BBM. Ini tidak kita perkirakan sebelumnya,” ujar Gus Fawait. Namun, lanjutnya, kekompakan antara Pemkab Jember, Pertamina Patra Niaga, serta dukungan dari TNI, Polri, dan jajaran OPD membuat krisis ini bisa segera diatasi.
Bupati Fawait menyampaikan apresiasi mendalam atas kerja keras semua pihak, termasuk para petugas SPBU. “Mereka hanya tidur dua sampai tiga jam semalam, berjibaku memastikan distribusi BBM kembali lancar,” ungkapnya.
Ia pun menegaskan bahwa Jember kini sudah kembali normal. “Alhamdulillah, Jember menjadi kabupaten dengan penanganan krisis BBM tercepat di Indonesia. Hanya butuh empat hari,” tandasnya bangga.
Sementara itu, Sales Brand Manager Pertamina area Jember, Hendra Saputra, turut menyampaikan komitmen Pertamina untuk menjaga ketersediaan energi. “Kami memastikan, mulai hari ini seluruh SPBU di Jember tersedia BBM. Kami akan terus mengawal distribusinya,” ujar Hendra.
Hendra yang baru menggantikan Zico sebagai pimpinan Pertamina area Jember juga berterima kasih atas dukungan dari pemerintah daerah. “Tanpa dukungan penuh Gus Bupati dan jajaran, kami tidak bisa bekerja optimal. Ini kerja sama yang luar biasa,” imbuhnya.
Krisis BBM ini dipicu oleh keterlambatan pasokan akibat penutupan jalur Gumitir sejak 24 Juli 2025. Akibatnya, terjadi antrean panjang di hampir seluruh SPBU dan keresahan di masyarakat.
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Fawait sempat menyebut bahwa krisis ini bukan persoalan fundamental. Namun kemudian ia mengklarifikasi bahwa yang dimaksud “bukan fundamental” adalah soal ketersediaan stok BBM, bukan distribusinya yang memang terganggu.
Sebagai respons cepat, Pemkab Jember menerbitkan dua Surat Edaran: ASN non-pelayanan publik diimbau WFH (Work From Home) dan pembelajaran siswa SD-SMP dilakukan secara daring. Uniknya, saat mengumumkan SE tersebut, Gus Fawait sempat salah ucap, menyebut “daring” menjadi “darling”, yang kemudian menjadi perbincangan hangat dan viral di masyarakat.
Kini kedua SE tersebut telah resmi dicabut. ASN dan siswa-siswi kembali menjalani aktivitas seperti biasa (Sofyan)