Fakfak.Redaksi.co- Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Fakfak, Drs. Donatus Nimbitkendik, M.T secara resmi membuka kegiatan Pembinaan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dalam rangka upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, tahun 2025, senin (21/7/2025) di Stadion 16 November.
Kegiatan pembinaan dan pelatihan ini bertujuan membentuk karakter, mental, serta meningkatkan kemampuan fisik dan kedisiplinan anggota Paskibra agar siap melaksanakan tugas pengibaran bendera pada Upacara 17 Agustus 2025 mendatang.
Wabup Donatus dalam arahannya berharap, seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dengan penuh semangat dan menjunjung tinggi sportifitas serta kerja sama tim, sehingga di tanggal 17 Agustus 2025 nanti dapat sukses dilaksakan.
“Saya berharap, apa yang adik-adik peroleh selama mengikuti pelatihan nantinya baik pengetahuan maupun kedisiplinan, hendaknya dapat terus dipertahankan dan dikembangkan”.ujar Wabup.
Wabup juga menyampaikan terima kasih kepada para pelatih, pembina, serta panitia yang telah berkontribusi dalam mempersiapkan generasi muda yang berkarakter dan berjiwa patriotik.
Sebelumnya, Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa, Kesbangpol Kabupaten Fakfak, Muhamad Taufiq, S.IP, M.Si, kepada awak media mengatakan, Paskibra bukan hanya dituntut kuat secara fisik, tetapi juga harus memiliki semangat nasionalisme dan ideologi yang kokoh.
“Paskibra bukan sekadar baris-berbaris, mereka adalah duta ideologi bangsa. Maka penting untuk membentuk karakter mereka sejak awal,” ujar Taufiq.
Dikatakan, pelatihan Paskibra dijadwalkan berlangsung mulai 21 Juli hingga 14 Agustus 2025, dengan total peserta utama sebanyak 70 orang dan 10 orang cadangan.
Pelatihan berlangsung setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 18.00 WIT, Selama 28 hari dengan materi pelatihan fisik seperti PBB, senam aerobik, hingga simulasi formasi lapangan.
Diuar latihan fisik, kata Taufiq, para peserta juga akan dibekali materi wawasan kebangsaan setiap harinya yang mencakup nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, sejarah perjuangan bangsa, serta semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi fondasi keutuhan NKRI.
“Kita jadwalkan satu hari satu topik ringan yang diberikan saat jeda pelatihan, seperti saat snack pagi, agar mereka bisa menangkap tanpa beban,” jelasnya.
Pihak Kesbangpol juga terus berkoordinasi dengan pelatih dari unsur TNI serta panitia teknis untuk memastikan bahwa pola latihan berjalan seimbang antara ketahanan fisik dan penguatan mental.
“Kami ingin peserta yang nantinya tampil di upacara 17 Agustus bukan hanya gagah di lapangan, tapi juga punya pemahaman kebangsaan yang mendalam,” tambah Taufiq.
Taufik menyebutkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa banyak peserta mengalami kelelahan fisik di minggu pertama. Oleh karena itu, tahun ini dilakukan pra-latihan untuk adaptasi fisik lebih awal.
“Kami ingin mereka siap lahir dan batin. Tidak hanya bugar, tapi juga tidak mudah goyah dalam prinsip kebangsaan,” tandasnya.