RIBUAN MASSA GERUDUK POLDA NTB, TUNTUT PROSES HUKUM TERHADAP PENGHINA PONPES MANBA’UL ULUM

0
556

RIBUAN MASSA GERUDUK POLDA NTB, TUNTUT PROSES HUKUM TERHADAP PENGHINA PONPES MANBA’UL ULUM DAN ALUMNINYA

Lombok Barat | Redaksi.co — Ribuan orang yang tergabung dalam Solidaritas Alumni dan Jamaah Pondok Pesantren Manba’ul Ulum Dasan Ketujur, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, menggelar aksi demonstrasi damai di depan Mapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (19/5/2025).

Aksi tersebut merupakan bentuk dukungan moral terhadap institusi Polri, khususnya Polda NTB, agar segera mengatensi dan menindaklanjuti secara serius kasus dugaan penghinaan terhadap nama baik pondok pesantren serta salah satu alumninya yang dilakukan oleh seorang oknum melalui media sosial.

Dalam orasinya, Ketua Alumni Ponpes Manba’ul Ulum, Ustadz Sapoan, menyatakan bahwa ucapan oknum tersebut sangat melukai perasaan para santri dan alumni.

> “Apa yang disampaikan oknum tersebut di media sosial tidak bisa kami terima, itu sudah melukai hati kami,” tegasnya.

 

Perwakilan massa aksi, Ustadz Zarlan, menyampaikan bahwa kehadiran mereka di Mapolda adalah wujud harapan agar proses hukum bisa ditegakkan dengan adil.

> “Hari ini kami hadir untuk menyuarakan keadilan dan berharap Polda NTB segera bertindak demi menjaga marwah lembaga pendidikan Islam,” ujarnya.

 

Dalam pernyataan sikapnya, Solidaritas Alumni dan Jamaah Manba’ul Ulum menyampaikan tiga tuntutan utama:

1. Menindak tegas oknum yang menghina alumni Pondok Pesantren Manba’ul Ulum, khususnya yang menyasar sosok Pelaku

2. Menindak tegas oknum yang menghina nama baik lembaga pendidikan Ponpes Manba’ul Ulum.

3. Meminta kepada Kapolda NTB agar memberikan sanksi hukum seberat-beratnya terhadap pelaku penghinaan.

 

Aksi damai ini juga mendapat dukungan dari berbagai tokoh masyarakat. Di antaranya tokoh karismatik asal Sekotong, Haji Lalu Daryadi atau yang akrab disapa Mamiq Dar, yang hadir langsung menyuarakan solidaritasnya.

> “Ini bukan hanya tentang satu pesantren, tapi tentang harga diri lembaga pendidikan Islam yang harus kita jaga bersama,” ungkap Mamiq Dar.

 

Selain itu,  , H. Haikal pribumi , bersama rombongan turut hadir menyatakan dukungan penuh terhadap perjuangan para alumni dan jamaah Manba’ul Ulum.

Unjuk rasa yang berlangsung tertib ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Massa berharap laporan mereka segera ditindaklanjuti dan pelaku penghinaan dapat diproses hukum dengan seadil-adilnya sesuai ketentuan yang berlaku.

Read: HS2025 Abach Uhel
Sumber: Redaksi.co