Kamis, Maret 13, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

PENGUMUMAN

spot_img

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Polemik Pendidikan dan Sosial di Pontianak, Perlu Langkah Akurat Ungkap Dr. Herman Hofi Munawar

Pontianak, Kalbar –Redaksi.co Pemerintah Kota Pontianak menggelar Forum Konsultasi Publik dalam rangka penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak Tahun 2025-2029.

Forum ini bertujuan untuk merumuskan arah pembangunan kota yang sejalan dengan visi dan misi Wali Kota Edi Rusdi Kamtono dan Wakil Wali Kota Bahasan. Selain itu, forum ini juga menjadi wadah untuk menampung aspirasi masyarakat guna memastikan pembangunan yang lebih inklusif dan tepat sasaran.

Dalam sambutanya, Dr. Herman Hofi Munawar menyoroti berbagai permasalahan sosial yang dihadapi Kota Pontianak, termasuk ketidakseimbangan rasio antara jumlah guru dan siswa, yang berdampak pada efektivitas pembelajaran. Ia juga menyoroti isu tawuran yang marak terjadi, terutama selama bulan Ramadan, serta permasalahan sosial lainnya seperti prostitusi anak di bawah umur.

“Ketika rasio guru dan siswa tidak seimbang, maka dapat dipastikan bahwa guru tidak bisa bekerja secara optimal. Ini menjadi tantangan besar dalam dunia pendidikan kita,” ujarnya Dr. Herman Hofi sebagai narasumber, Rabu, 5 Maret 2025

Selain itu, Dr. Herman juga menyoroti pentingnya peran guru pembimbing konseling (BK) dalam memberikan pendampingan kepada siswa. Menurutnya, revitalisasi peran guru BK sangat diperlukan agar mereka dapat memberikan bimbingan dan konseling secara maksimal.

“Terkadang, guru BK kurang dianggap penting di sekolah. Padahal, mereka memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk karakter dan membimbing siswa agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas,” tambahnya.

Dalam forum ini, ia juga menyinggung konsep Wawasan Wiyata Mandala, yang menurutnya sudah mulai ditinggalkan di dunia pendidikan saat ini. “Konsep ini dulu sangat luar biasa karena melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pendidikan, termasuk orang tua dan masyarakat. Namun, saat ini sepertinya konsep ini sudah mulai hilang,” katanya.

Menutup acara, Dr. Herman menegaskan pentingnya perencanaan yang berbasis data untuk memastikan kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ia juga mengapresiasi kehadiran Wali Kota Pontianak yang mengikuti forum ini dari awal hingga akhir sebagai bentuk komitmen dalam merumuskan kebijakan pembangunan kota yang lebih baik.

“Kami berharap RPJMD yang dirancang dapat menjadi panduan yang jelas bagi pembangunan Kota Pontianak lima tahun ke depan. Dengan adanya masukan dari berbagai pihak, termasuk akademisi dan masyarakat, kita bisa memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar tepat dan efektif,” pungkasnya.||Jurnalis:Dea AR

Sumber : Dr Herman Hofi Munawar

Popular Articles

Berita Terkait