Aceh Barat.Redaksi.co
Puluhan masyarakat yang tergabung dalam forum Aliansi Kaway XVI desa beuregang Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat menggelar aksi protes terhadap PT.Agro Busi Jasa Bersama ( AJB ) terkait tuntutan yang saat ini belum di realisasikan oleh perusahaan tersebut.
Aksi demontrasi ini menuntut keadilan atau menyikapi fenomena serta isu berkembang, Sepanjangan rute yang di lalui oleh truk pengangkut batu bara,baik dampak sosial maupun laka lantas.
” Kami masyarakat dari aliansi masyarakat Kaway XVI hari ini menutup jalur Hauling PT AJB lantaran pihak perusahaan tidak mengindahkan tuntutan kami,padahal sudah kami sampaikan dalam rapat tadi sore bersama pihak perusahaan,tetapi tidak ada kejelasan ,makanya aksi ini terjadi, kata Teuku Agam ketua Aliansi kepada media. 24/2/2025.
Adapun tuntutan nya, kata dia lagi, diantaranya pihak sopir mempertanyakan tentang warga mereka yang di tahan pihak kepolisian Polres Aceh Barat terkait laka lantas,terkait hal ini pihak perusahaan lepas tanggung jawab.
Terkait stock file,pihak perusahaan PT.AJB diduga tidak berkoordinasi dengan Gampong, selanjutnya tuntutan para sopir kepada vendor untuk menaikkan harga Hauling, sementara vendor sudah menyampaikan kepada pihak PT.AJB, namun tidak di tanggapi.
Selanjutnya vendor juga menuntut pihak PT.AJB agar pembayaran jasa angkut baru bara agar di selesaikan tepat waktu di karenakan sejak pengangkutan hingga tahun 2025 diduga belum ada kepastian invoice tagihan yang telah di layangkan.
PT. AJB juga harus mengetahui sejarah Hauling pertama,jangan se enaknya saja memasukkan vendor baru nanti,ini harus di catat oleh perusahaan,sebab kehadiran vendor hari ini telah melakukan segenap upaya dalam bentuk kebersamaan,ujarnya.
Adapun aksi ini juga dari aspirasi masyarakat Beuregang menyampaikan kepada Forum Aliansi Kaway XVI,agar hal tersebut tersampaikan kepada perusahaan,karena tidak ada kejelasan dalam rapat sore tadi,makanya masyarakat Geram dan memblokir jalan Hauling sebagai protes kepada perusahaan.
Poin penting yang lain juga di jelaskan, yaitu jalan Hauling batu bara di nilai tidak layak pakai,jarak tempuh dan penggunaan minyak industri serta upah angkut tidak memadai,hal ini dinilai merugikan pihak vendor,mereka mengajak pihak perusahaan untuk mempelajari lagi hasil kontraknya.
Terkait upah jasa pengangkutan tidaklah sepadan dengan pendapatan jika di bandingkan dengan jalur tempuh, dimana harga minyak industri pertonnya tidak masuk akal,kita sudah coba kerjakan ,tapi tidak ada hasil,maka kita minta perusahaan agar ini benar benar serius di sikapi,jika tuntutan ini tidak di penuhi,Hauling batu bara tidak akan kami buka sampai ada kejelasan.”Pungkasnya.
Sementara itu External And Relation Government PT AJB. Safran Arie Thama kepada media mengatakan terkait tuntutan dan pemblokiran jalan Hauling yang di lakukan oleh masyarakat Beuregang akan di tindaklanjuti pada rapat yg di gelar besok pagi.
” Besok pagi kita akan coba mencari solusi atau titik temu yang terbaik dalam rapat bersama Polsek Kaway XVI dan masyarakat nantinya,harapan kita cepat selesai dan Hauling bisa kembali berjalan, “Pungkasnya