Minggu, Juli 27, 2025

MAU JADI PENULIS SILAHKAN BERGABUNG

Trend Minggu ini

Pilihan Penulis

Launching Retribusi Pala, Bupati Apresiasi Disbun Kontribusikan Rp. 110 Juta Untuk PAD

Fakfak.Redaksi.co- Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Fakfak, mungkin menjadi salah satu Instansi teknis yang produktif dilingkungan Pemerintah Kabupaten Fakfak saat ini. Pasalnya, hanya dalam kurun waktu 15 hari kerja, Plt Kepala Dinas Perkebunan, Widhi Asmoro Jati dan jajarannya, mampu memberikan kontribusi senilai Rp. 110 juta dari sumber retribusi pala untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sebuah terobosan yang layak di dukung semua pihak, karena baru kali ini, potensi Pala Fakfak digarap dengan tepat dan memberikan sumbangsih secara langsung terhadap peningkatan PAD.

“Terima kasih atas kinerja yang baik dan terus ditingkatkan”.ujar Bupati Samaun saat menyampaikan sambutan di acara peluncuran penarikan retribusi pala bagi pedagang grosir antar pulau dan eksportir, kamis (15/5/2025) siang di Lantai 2 Bank Papua Cabang Fakfak.

“kayaknya Pak PLT ini cocok ya jadi Kepala Dinas Perkebunan karena sudah menunjukkan arah yang bagus”. tambah Bupati memuji kinerja Widhi Asmoro Jati.

Bupati juga dalam sambutannya menyinggung upaya Pemerintah Kabupaten Fakfak dalam memberikan perhatian serius terhadap harga pala. Menurut Bupati Samaun, jika harga pala stabil, dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat dan juga keseriusan petani dalam menanam dan merawat pala.

“langkah ini sudah cukup bagus dan saya akan sama-sama untuk kita melihat persoalan perkembangan harga pala. Kedepan ini, mungkin nanti akan fokus, karena ini salah satu pendapatan masyarakat yang memang harus kita Junjung tinggi dan menjadi perhatian khusus supaya apa, masyarakat kita lebih fokus dan lebih serius menanam dan merawat pala yang sudah ada. kalau harganya bagus saya pikir pasti masyarakat senang dan anak-anak sekolah karena orang tua punya penghasilan Pala”.ungkap Bupati.

Sementara itu, Widhi Asmoro Jati dalam laporannya menjelaskan, “Retribusi daerah yang dikenakan hanya pada pedagang grosir atau pedagang antar pulau dan eksportir yang mengirim hasilnya keluar Fakfak dengan dominasi tujuan perdagangan yaitu ke Surabaya dan Jakarta. Untuk pengenaan retribusi daerah yang ditarik melalui produk Pala hanya pada intervensi pelayanan pemerintah daerah melalui Uji Mutu Kadar Air pada produk pala di Laboratorium Dinas Perkebunan Fakfak yang dibuktikan dengan Surat Keterangan (SUKET) Hasil Uji mutu dan kadar air sebagai syarat pengiriman produk”.jelas Widhi.

Menurut Widhi, besaran retribusi yang dikenakan sesuai dengan ketetapan pemungutan retribusi jasa usaha berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Fakfak Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan Peraturan Bupati Fakfak Nomor 9 Tahun 2025.

“pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu: Penjualan bibit pala melalui proses penangkaran dan sertifikasi serta memperoleh surat keterangan kelayakan mutu benih pala yang dikenakan tarif retribusi daerah sesuai dengan ketetapan pemungutan retribusi jasa usaha sebesar Rp 1.000,-/Pohon dan Pemungutan retribusi daerah atas jasa usaha penjualan hasil Pala produk perkebunan sesuai dengan peraturan daerah, Untuk jenis biji Pala Kulit (Goyang, Tuli, Campur) Rp 200,-/kg, Jenis biji Pala ketok (Kualitas A,B,C) Rp 350,-/kg dan bunga/fuly pala Rp 1.000,-/kg’.urai Widhi.

“Kalau di estimasikan penarikan retribusi hanya 0,03% yang di Tarik sebagai retribusi dari nilai jual pala yang berlaku di pasaran. Jadi sangat kecil sekali, belum mencapai 1 persen dari harga jual produk. Sehingga kami yakin dan percaya tidak memberatkan Pelaku Usaha Pala, Apalagi sampai menurunkan harga beli pala di Petani Pala”.sambung Widhi.

Terkait penarikan retribusi Rp. 110 juta, Widhi menjelaskan, “penerimaan retribusi daerah melalui penjualan komoditas Pala, Dari hasil uji coba pada Tanggal 1 Mei hingga 15 Mei 2025 sudah terlihat. Dari 8 penyetor pelaku usaha pala grosir perdagangan antar pulau, telah menyetor sebesar Rp 110 juta dari jumlah produksi pala sebanyak 278,4 Ton, dengan rincian bunga pala 62,5 Ton, Pala Kulit 198,75 Ton dan Pala ketok 22,15 Ton.

Direktur Bisnis PT. Bank Papua, Sadar Sebayang, dalam sambutannya menyatakan, pihaknya sebagai Mitra pemerintah daerah akan tetap mendukung program pembangunan daerah yang berorientasi pada kemandirian fiskal.

Kegiatan launching tersebut digelar di Bank Papua sebagai sponsor dan dihadiri Dandim 1803, Letkol. Inf. Lukman Permana, pimpinan OPD, Kepala Distrik, sejumlah Pedagang dan petani pala.

 

 

Popular Articles

Berita Terkait