Polri,Lumajang||redaksi.co – Hubungan antara aparat kepolisian dan insan pers kembali disorot publik. Kali ini, sorotan tertuju pada Kapolres Lumajang yang diduga menunjukkan sikap alergi terhadap jurnalis asal Surabaya.(13/11/2025)
Sejumlah wartawan dari Surabaya yang hendak melakukan peliputan di wilayah hukum Polres Lumajang mengaku mendapat perlakuan kurang bersahabat dari jajaran kepolisian setempat. Beberapa di antaranya bahkan menyebut adanya upaya pembatasan akses informasi yang seharusnya terbuka untuk publik.
“Seolah kami dianggap orang asing, padahal kedatangan kami untuk kepentingan publik agar masyarakat tahu apa yang terjadi di daerah ini,” ungkap salah satu jurnalis yang enggan disebut namanya.
Sikap tertutup terhadap media justru menimbulkan tanda tanya besar. Padahal, dalam semangat keterbukaan informasi publik dan profesionalisme Polri, seharusnya hubungan dengan pers dibangun secara sehat dan terbuka.
Pihak jurnalis berharap Kapolres Lumajang dapat bersikap lebih bijak dan terbuka terhadap media, terutama dari luar daerah, agar tidak muncul kesan bahwa kepolisian hanya nyaman dengan pemberitaan yang berpihak.
Keterbukaan informasi menjadi bagian penting dari reformasi birokrasi dan kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Bila aparat mulai menutup diri dari wartawan, maka ruang demokrasi dan kontrol sosial publik akan semakin menyempit.
Kapolres dihub dan dichat gak Ada respon sama sekali seribu diam Ajah, bersambung (team)





